Ripple dan Mastercard Uji Coba Pembayaran Kartu Kredit Menggunakan Stablecoin RLUSD di XRP Ledger
NAVIGASI.in — Teknologi keuangan kembali menorehkan sejarah baru. Ripple, salah satu perusahaan blockchain terkemuka di dunia, secara resmi mengumumkan uji coba bersama raksasa pembayaran global Mastercard, lembaga keuangan WebBank, dan platform aset digital Gemini. Kolaborasi ini bertujuan untuk menguji sistem penyelesaian (settlement) transaksi kartu kredit menggunakan stablecoin RLUSD yang dibangun di atas jaringan XRP Ledger (XRPL).
![]() |
| Ripple dan Mastercard Uji Coba Pembayaran Kartu Kredit Menggunakan Stablecoin RLUSD di XRP Ledger |
Pengumuman besar ini disampaikan langsung pada ajang Ripple Swell 2025, sebuah konferensi tahunan yang mempertemukan para pemimpin industri keuangan, regulator, dan inovator blockchain dari seluruh dunia. Dalam acara tersebut, Ripple menyoroti peran penting teknologi blockchain dalam mempercepat sistem keuangan global yang selama ini masih bergantung pada jalur pembayaran tradisional yang lambat dan mahal.
Latar Belakang Uji Coba
Dalam sistem keuangan konvensional, penyelesaian pembayaran kartu kredit melibatkan berbagai lembaga perantara — mulai dari bank penerbit, jaringan pembayaran, hingga bank penerima. Proses ini sering kali memakan waktu antara satu hingga tiga hari kerja, tergantung pada negara, zona waktu, dan kebijakan bank terkait. Selain itu, biaya transaksi yang tinggi menjadi beban tambahan bagi merchant dan konsumen.
Ripple melihat peluang untuk memperbaiki proses tersebut dengan mengadopsi teknologi blockchain publik yang aman dan efisien. Dengan stablecoin RLUSD yang dipatok 1:1 terhadap dolar AS dan diatur di bawah pengawasan otoritas keuangan New York, Ripple percaya sistem ini dapat menghadirkan penyelesaian instan dengan transparansi penuh.
Kolaborasi dengan Mastercard dan WebBank
Kolaborasi ini menjadi menarik karena melibatkan tiga pihak besar dengan peran yang berbeda namun saling melengkapi. Ripple menyediakan infrastruktur blockchain dan stablecoin RLUSD, Mastercard menghadirkan jaringan pembayaran global yang terhubung dengan jutaan merchant di seluruh dunia, sementara WebBank — sebagai lembaga penerbit kartu kredit Gemini — berfungsi sebagai jembatan antara sistem keuangan tradisional dan teknologi blockchain.
Dalam uji coba ini, WebBank akan menggunakan RLUSD untuk menyelesaikan transaksi kartu kredit Mastercard yang diterbitkan untuk pengguna Gemini. Artinya, ketika seorang pengguna melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit Gemini Mastercard, proses penyelesaian antar bank yang biasanya berlangsung secara tradisional akan digantikan oleh mekanisme penyelesaian berbasis blockchain melalui XRP Ledger.
Jika uji coba ini berhasil, maka untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebuah bank yang teregulasi penuh di Amerika Serikat akan menggunakan blockchain publik untuk penyelesaian transaksi fiat — langkah besar menuju integrasi penuh antara sistem keuangan tradisional dan aset digital.
Stablecoin RLUSD: Fondasi Keuangan Digital Ripple
Stablecoin RLUSD, atau Ripple USD, merupakan salah satu produk terbaru Ripple yang diluncurkan awal tahun 2025. Token ini dirancang untuk menjadi jembatan antara dunia fiat dan aset digital. Setiap unit RLUSD dijamin dengan cadangan dolar AS yang disimpan di lembaga keuangan yang diawasi oleh otoritas keuangan Amerika Serikat.
Menurut laporan terbaru Ripple, RLUSD telah mencapai kapitalisasi sirkulasi lebih dari 1 miliar dolar AS hanya dalam beberapa bulan setelah peluncurannya. Pertumbuhan pesat ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan lembaga keuangan terhadap stablecoin terregulasi yang dibangun di atas XRP Ledger.
Berbeda dengan stablecoin lain yang banyak beroperasi di jaringan Ethereum atau Tron, RLUSD memanfaatkan kecepatan dan efisiensi XRPL yang mampu memproses ribuan transaksi per detik dengan biaya nyaris nol. Fitur-fitur seperti native tokenization, auto-bridging, dan liquidity routing membuat XRPL ideal untuk digunakan dalam sistem pembayaran berskala besar.
Tujuan dan Dampak Uji Coba
Ripple menegaskan bahwa proyek ini bukan ditujukan untuk mengubah pengalaman konsumen secara langsung, melainkan untuk mengoptimalkan proses back-end di balik transaksi kartu kredit. Dengan menggunakan RLUSD, proses penyelesaian antar lembaga dapat dilakukan hampir seketika, sehingga mengurangi risiko likuiditas dan biaya operasional bagi bank dan penyedia layanan pembayaran.
Selain itu, sistem berbasis blockchain memungkinkan audit dan pelacakan transaksi secara real-time. Transparansi ini sangat penting dalam mengurangi potensi kesalahan manusia, penipuan, serta mempermudah kepatuhan terhadap regulasi anti pencucian uang (AML) dan Know Your Customer (KYC).
Jika uji coba ini berhasil dan disetujui oleh regulator, Mastercard dan WebBank dapat membuka jalan bagi integrasi stablecoin dalam sistem pembayaran global. Hal ini akan mempercepat evolusi keuangan digital yang lebih efisien dan inklusif.
Pandangan dari Ripple dan Mastercard
Dalam sesi wawancara di acara Ripple Swell 2025, CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menyatakan bahwa kolaborasi dengan Mastercard merupakan langkah penting menuju masa depan keuangan tanpa batas. Ia menekankan bahwa blockchain bukan sekadar tren, melainkan fondasi baru untuk sistem pembayaran global yang lebih cepat dan efisien.
"Kami percaya bahwa dunia keuangan masa depan tidak akan menggantikan sistem lama, tetapi menggabungkan keunggulan keduanya. Blockchain memberikan efisiensi, transparansi, dan kecepatan — sementara lembaga keuangan tradisional menyediakan kepercayaan dan stabilitas regulasi," ujar Garlinghouse.
Pihak Mastercard juga menyambut baik inisiatif ini. Dalam pernyataannya, Raj Dhamodharan, Wakil Presiden Eksekutif Bidang Aset Digital Mastercard, menyebutkan bahwa uji coba ini merupakan bagian dari komitmen Mastercard untuk mengeksplorasi teknologi pembayaran generasi berikutnya yang aman dan mudah diintegrasikan.
"Kami selalu berinovasi untuk memberikan nilai lebih bagi konsumen dan mitra kami. Blockchain membuka peluang baru untuk meningkatkan efisiensi penyelesaian transaksi tanpa mengubah kenyamanan pengguna dalam menggunakan kartu mereka sehari-hari," kata Dhamodharan.
Gemini dan WebBank di Garis Depan Inovasi
Platform aset digital Gemini, yang didirikan oleh Cameron dan Tyler Winklevoss, juga memainkan peran penting dalam proyek ini. Sebagai salah satu perusahaan kripto pertama yang mendapat lisensi penuh dari otoritas New York, Gemini dikenal dengan pendekatannya yang mengutamakan kepatuhan terhadap hukum dan keamanan pengguna.
WebBank, sebagai lembaga penerbit kartu kredit Gemini Mastercard, akan menjadi pionir dalam uji coba sistem penyelesaian menggunakan RLUSD. Bank ini sudah memiliki reputasi kuat sebagai lembaga keuangan yang mendukung inovasi finansial, termasuk kerja sama dengan fintech seperti PayPal, Klarna, dan SoFi.
Melalui uji coba ini, WebBank ingin membuktikan bahwa penggunaan blockchain publik dapat dilakukan tanpa mengorbankan keamanan maupun kepatuhan terhadap regulasi yang ketat. Proyek ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi lembaga keuangan lain yang ingin menjajaki penggunaan stablecoin dalam operasi sehari-hari.
Regulasi dan Tantangan yang Dihadapi
Meski menjanjikan, proyek ini masih harus melalui proses persetujuan regulator. Otoritas keuangan di Amerika Serikat, khususnya New York State Department of Financial Services (NYDFS) dan Office of the Comptroller of the Currency (OCC), sedang meninjau kerangka hukum terkait penggunaan stablecoin dalam sistem pembayaran perbankan.
Isu utama yang sering muncul adalah terkait stabilitas cadangan, pengawasan anti pencucian uang, dan risiko sistemik apabila volume transaksi stablecoin meningkat tajam. Namun Ripple menegaskan bahwa RLUSD dikelola dengan penuh transparansi, termasuk laporan audit rutin mengenai cadangan dolar AS yang mendukung token tersebut.
Selain tantangan regulasi, adopsi di tingkat industri juga memerlukan edukasi dan integrasi teknologi yang tidak sederhana. Lembaga keuangan tradisional perlu menyesuaikan sistem mereka agar kompatibel dengan jaringan blockchain publik, sekaligus memastikan keamanan data dan privasi pengguna tetap terjaga.
Potensi Masa Depan dan Transformasi Keuangan Global
Jika uji coba Ripple, Mastercard, dan WebBank ini berhasil, maka dunia mungkin akan menyaksikan transformasi besar dalam cara sistem pembayaran global bekerja. Proses penyelesaian transaksi yang selama ini memerlukan waktu berhari-hari dapat diselesaikan dalam hitungan detik, dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Dalam konteks ekonomi global yang semakin terhubung, inovasi semacam ini dapat menjadi katalis bagi lahirnya sistem keuangan yang lebih inklusif. Negara-negara berkembang yang selama ini bergantung pada sistem korespondensi bank yang mahal dapat mengakses infrastruktur pembayaran lintas batas yang lebih efisien melalui stablecoin dan blockchain.
Beberapa analis bahkan memperkirakan bahwa kolaborasi Ripple-Mastercard ini dapat mendorong munculnya standar baru dalam industri keuangan digital, di mana aset digital dan fiat akan beroperasi secara berdampingan dengan jembatan teknologi blockchain.
Dampak terhadap Ekosistem XRP dan Pasar Kripto
Proyek ini juga memberikan dampak positif terhadap ekosistem XRP. Meski RLUSD bukan XRP, namun transaksi penyelesaian yang terjadi di jaringan XRP Ledger berpotensi meningkatkan utilitas dan permintaan terhadap aset digital tersebut. XRPL telah lama dikenal sebagai jaringan dengan performa tinggi, biaya rendah, dan stabilitas yang terbukti selama lebih dari satu dekade.
Beberapa pengamat pasar kripto menilai bahwa langkah Ripple untuk berfokus pada aplikasi dunia nyata seperti pembayaran lintas batas dan penyelesaian kartu kredit menunjukkan arah baru industri kripto yang semakin matang dan relevan dengan sistem keuangan global.
Kesimpulan
Kolaborasi Ripple, Mastercard, WebBank, dan Gemini dalam menguji penggunaan stablecoin RLUSD di XRP Ledger menandai babak baru dalam evolusi sistem pembayaran digital. Proyek ini menunjukkan bagaimana teknologi blockchain dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah nyata — bukan hanya spekulasi aset kripto semata.
Dengan dukungan lembaga keuangan besar dan regulasi yang ketat, inisiatif ini memiliki potensi besar untuk menjadi model penyelesaian transaksi masa depan. Dunia keuangan kini tengah menyaksikan awal dari era baru, di mana kecepatan, transparansi, dan efisiensi menjadi prioritas utama.
Meski masih dalam tahap uji coba dan menunggu persetujuan regulator, langkah berani Ripple dan Mastercard ini mengirim pesan kuat bahwa masa depan pembayaran global akan bergantung pada teknologi blockchain — bukan untuk menggantikan sistem lama, tetapi untuk memperkuatnya dengan fondasi digital yang lebih canggih.
Laporan ini disusun oleh redaksi Navigasi.in berdasarkan sumber resmi Ripple Swell 2025, pernyataan Mastercard, serta analisis dari berbagai lembaga riset keuangan global.

Post a Comment for "Ripple dan Mastercard Uji Coba Pembayaran Kartu Kredit Menggunakan Stablecoin RLUSD di XRP Ledger"