Youtube

Gemini Naikkan Harga IPO, Bidik Valuasi $3 Miliar dalam Debut di Nasdaq

NAVIGASI.in – Bursa kripto ternama Gemini yang didirikan oleh saudara kembar Cameron dan Tyler Winklevoss resmi menaikkan kisaran harga penawaran saham perdana (IPO) mereka, menargetkan valuasi sekitar $3,08 miliar. Langkah ini diambil di tengah sentimen positif pasar modal AS terhadap saham-saham terkait aset digital dan pemulihan minat institusi terhadap industri kripto.

Gemini Naikkan Harga IPO, Bidik Valuasi $3 Miliar dalam Debut di Nasdaq
Gemini Naikkan Harga IPO, Bidik Valuasi $3 Miliar dalam Debut di Nasdaq


Kenaikan Kisaran Harga IPO

Pada Selasa (10/9), Gemini mengumumkan rencana menjual sekitar 16,67 juta lembar saham dengan harga antara $24 hingga $26 per saham. Ini merupakan revisi dari kisaran harga sebelumnya sebesar $17 hingga $19 per saham. Dengan kenaikan harga ini, Gemini berpotensi menghimpun dana hingga $433,3 juta dari penawaran umum. Menurut laporan Reuters, Nasdaq bahkan akan membeli saham Gemini senilai $50 juta dalam penempatan pribadi, yang menandakan dukungan kuat dari bursa saham tempat Gemini akan melantai.

Jika seluruh saham laku di harga tertinggi, Gemini akan menjadi salah satu IPO kripto dengan valuasi terbesar di 2025. Dengan kode saham GEMI, Gemini akan bergabung dengan Coinbase (COIN) dan Bullish (BULL) sebagai bursa kripto yang telah go public di Amerika Serikat.

Momentum Pemulihan Pasar IPO

IPO Gemini terjadi di tengah kebangkitan aktivitas IPO di Wall Street setelah periode stagnasi pada 2022–2023 akibat kenaikan suku bunga The Fed yang agresif. Tahun 2025 ditandai dengan penurunan suku bunga secara bertahap, yang membuat likuiditas kembali mengalir ke aset berisiko, termasuk saham teknologi dan kripto.

Investor institusi mulai melirik kembali sektor kripto karena regulasi semakin jelas, terutama setelah disahkannya GENIUS Act di AS yang memberikan kepastian hukum bagi bursa dan emiten aset digital. Hal ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap keberlanjutan bisnis kripto dan menekan kekhawatiran terhadap risiko hukum.

Latar Belakang Gemini

Gemini didirikan pada tahun 2014 oleh Cameron dan Tyler Winklevoss, sosok yang dikenal luas setelah perseteruan mereka dengan Mark Zuckerberg terkait kepemilikan awal Facebook. Sejak awal, Gemini memposisikan diri sebagai bursa kripto yang mengutamakan kepatuhan hukum dan keamanan, menjadikannya salah satu bursa paling teregulasi di AS.

Gemini menawarkan layanan perdagangan aset kripto, kustodian aset digital, hingga produk derivatif. Mereka juga menjadi salah satu pionir peluncuran stablecoin berbasis dolar AS, yakni Gemini Dollar (GUSD). Dengan meningkatnya adopsi kripto oleh institusi dan individu, Gemini berupaya memperluas jangkauan globalnya, termasuk melalui akuisisi dan kemitraan strategis di Asia dan Eropa.

Signifikansi IPO bagi Industri Kripto

IPO Gemini tidak hanya penting bagi perusahaan itu sendiri tetapi juga bagi ekosistem kripto secara keseluruhan. Langkah ini menunjukkan bahwa perusahaan kripto dapat menarik modal publik dengan valuasi besar, sebuah perkembangan signifikan setelah banyak proyek kripto kolaps pada periode pasar bearish 2022.

Dengan masuknya Gemini ke pasar modal, transparansi perusahaan akan meningkat karena mereka diwajibkan menyampaikan laporan keuangan kuartalan, laporan tahunan, dan pengungkapan risiko. Hal ini bisa memperkuat kepercayaan investor terhadap sektor ini dan mendorong bursa kripto lain untuk mengikuti jejak yang sama.

Dukungan Nasdaq dan Underwriter Terkemuka

Fakta bahwa Nasdaq sendiri akan membeli $50 juta saham dalam penempatan pribadi menandakan keyakinan yang kuat terhadap prospek bisnis Gemini. Ini juga memberikan sinyal positif kepada investor ritel dan institusi bahwa bursa percaya terhadap fundamental Gemini.

IPO ini akan dipimpin oleh bank investasi besar seperti Goldman Sachs dan Citigroup sebagai penjamin emisi utama (lead underwriters). Keterlibatan bank-bank top Wall Street menjadi indikator bahwa pasar modal memandang sektor kripto sebagai kelas aset yang semakin mapan.

Prospek Pertumbuhan Bisnis

Gemini memiliki peluang besar untuk memperluas pangsa pasar di tengah meningkatnya adopsi kripto global. Dengan penurunan suku bunga, investor ritel dan institusi diperkirakan akan lebih agresif mengalokasikan dana ke aset digital. Selain itu, meningkatnya popularitas produk seperti Bitcoin ETF dan Ethereum ETF bisa meningkatkan volume perdagangan di bursa kripto, yang berarti peningkatan pendapatan bagi Gemini.

Di sisi lain, Gemini juga mengembangkan produk keuangan baru seperti staking, yield farming yang diatur, dan layanan Web3 wallet yang terintegrasi dengan aplikasi DeFi. Diversifikasi ini membuat Gemini tidak hanya bergantung pada biaya perdagangan, yang cenderung turun karena persaingan ketat antar bursa.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun prospeknya menjanjikan, Gemini tetap menghadapi sejumlah risiko. Persaingan dengan Coinbase dan Binance.US bisa menekan margin keuntungan, terutama jika perang biaya perdagangan kembali terjadi. Selain itu, regulator AS masih dapat memberlakukan kebijakan baru yang ketat jika terjadi kegagalan sistemik di pasar kripto.

Volatilitas harga Bitcoin dan aset kripto lain juga bisa mempengaruhi kinerja keuangan Gemini. Jika pasar kripto kembali memasuki fase bearish, volume perdagangan bisa turun drastis, seperti yang terjadi pada 2022. Oleh karena itu, investor IPO harus siap menghadapi potensi fluktuasi harga saham yang tinggi.

Respons Investor

Sejak pengumuman kenaikan harga IPO, minat investor dilaporkan meningkat. Beberapa analis Wall Street menyebutkan bahwa Gemini berpotensi mencatatkan debut pop – istilah untuk lonjakan harga saham pada hari pertama perdagangan – jika permintaan tetap tinggi. Hal ini akan serupa dengan IPO Coinbase pada 2021 yang sempat melonjak tajam sebelum akhirnya terkoreksi.

Namun, sebagian analis memperingatkan agar investor berhati-hati karena valuasi $3 miliar dianggap cukup premium mengingat ketatnya persaingan di industri bursa kripto. Faktor fundamental seperti pertumbuhan pengguna, diversifikasi pendapatan, dan efisiensi biaya akan menjadi kunci penentu kinerja jangka panjang saham GEMI.

Implikasi terhadap Pasar Kripto Global

Jika IPO Gemini sukses, kemungkinan akan mendorong perusahaan kripto lain untuk ikut melantai di bursa, termasuk bursa Asia dan Eropa. Hal ini bisa menciptakan gelombang IPO kripto yang mengalirkan dana segar ke industri blockchain dan mendorong inovasi produk.

Selain itu, kesuksesan IPO Gemini akan memberi sinyal bahwa aset kripto sudah semakin diterima sebagai bagian dari sistem keuangan arus utama. Ini dapat memperkuat narasi bahwa kripto bukan lagi sekadar spekulasi tetapi merupakan kelas aset yang sah, dengan infrastruktur perusahaan publik yang transparan dan terawasi.

Kesimpulan

Kenaikan kisaran harga IPO Gemini menjadi $24–$26 per saham dan target valuasi $3,08 miliar mencerminkan optimisme perusahaan dan kepercayaan pasar terhadap masa depan industri kripto. Dengan dukungan Nasdaq, Goldman Sachs, dan Citigroup, Gemini siap menjadi sorotan di debut perdagangan sahamnya di Nasdaq.

Namun, investor tetap harus mempertimbangkan risiko pasar yang melekat, termasuk fluktuasi harga kripto, ketidakpastian regulasi, dan persaingan ketat di sektor bursa aset digital. Bagi ekosistem kripto global, langkah Gemini ini bisa menjadi katalis positif yang mempercepat integrasi antara keuangan tradisional dan dunia blockchain.

Apakah GEMI akan mencatatkan sejarah sebagai salah satu IPO paling sukses di 2025 atau justru menghadapi ujian berat di pasar sekunder? Semua mata kini tertuju pada hari pertama perdagangan saham Gemini yang akan menjadi barometer sentimen investor terhadap masa depan industri kripto.

Post a Comment for "Gemini Naikkan Harga IPO, Bidik Valuasi $3 Miliar dalam Debut di Nasdaq"