Volatilitas Bitcoin Turun ke Level 2023, Harga Tetap Stabil di Atas $110.000
Navigasi.in – Kamis, 7 Agustus 2025 | Fenomena menarik tengah terjadi di pasar mata uang kripto. Bitcoin (BTC), mata uang digital dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, menunjukkan penurunan tingkat volatilitas yang cukup signifikan meskipun harga aset ini terus melonjak. Berdasarkan data terbaru dari indeks Bitcoin Volatility Index (BVIV) milik Volmex, volatilitas tersirat (implied volatility) 30 hari untuk Bitcoin kini berada di angka 36,5%. Ini adalah level terendah yang terakhir kali tercatat pada Oktober 2023, ketika harga Bitcoin masih berada di bawah $30.000.
![]() |
Volatilitas Bitcoin Turun ke Level 2023, Harga Tetap Stabil di Atas $110.000 |
Saat ini, harga Bitcoin bertengger stabil di atas angka $110.000 — mencerminkan kenaikan lebih dari tiga kali lipat hanya dalam dua tahun. Namun yang mengejutkan, lonjakan harga ini tidak disertai oleh peningkatan volatilitas yang biasanya menjadi ciri khas dari pergerakan aset kripto. Sebaliknya, volatilitas justru menyusut, menandai perubahan besar dalam perilaku pasar Bitcoin yang sebelumnya dikenal sangat fluktuatif.
Bitcoin Mulai Menunjukkan Karakteristik Aset Tradisional
Para analis dan pengamat pasar kini menyamakan pergerakan Bitcoin dengan aset-aset keuangan tradisional seperti saham-saham blue chip atau bahkan emas. Bila dahulu harga Bitcoin dikenal bisa melonjak atau jatuh puluhan persen hanya dalam hitungan jam, kini pergerakannya mulai menunjukkan kestabilan yang mencerminkan kedewasaan pasar.
“Fenomena ini menunjukkan bahwa Bitcoin mulai diperlakukan dan dipahami sebagai aset keuangan yang matang,” ujar Michael Trent, analis senior di firma investasi BlockBridge Capital. “Volatilitas yang menurun ini adalah tanda bahwa partisipan pasar semakin rasional dan struktur pasar semakin terorganisir.”
Penurunan volatilitas biasanya menandakan pasar yang lebih stabil dan efisien, di mana pergerakan harga tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh spekulasi liar, melainkan oleh faktor-faktor fundamental. Dalam konteks Bitcoin, hal ini mengindikasikan bahwa banyak investor mulai memandang BTC sebagai aset jangka panjang dan bukan sekadar instrumen spekulasi.
Penyebab Menurunnya Volatilitas: Produk Keuangan Terstruktur
Salah satu penyebab utama dari menurunnya volatilitas Bitcoin adalah maraknya penggunaan produk keuangan terstruktur dalam ekosistem kripto. Produk ini biasanya melibatkan strategi penjualan opsi beli (call options) yang berada di luar harga pasar saat ini (out-of-the-money). Strategi ini banyak digunakan oleh institusi untuk menghasilkan pendapatan tambahan dalam kondisi pasar yang relatif tenang.
Konsep ini sudah lama dikenal di pasar tradisional, terutama di Wall Street, melalui strategi seperti “covered call” atau “iron condor”. Kini, strategi serupa mulai diadopsi oleh platform dan institusi kripto, yang menandakan semakin kaburnya batas antara pasar keuangan konvensional dan pasar kripto.
“Pertumbuhan derivatif kripto dan produk-produk investasi yang terstruktur telah membantu menstabilkan pergerakan harga Bitcoin,” ujar Clara Nguyen, kepala riset di firma analitik DeFiMetrics. “Alih-alih melakukan aksi jual atau beli besar-besaran, investor kini memilih untuk memaksimalkan pendapatan mereka melalui strategi derivatif yang lebih aman.”
Dampak Terhadap Investor Ritel dan Institusional
Penurunan volatilitas ini memiliki dampak yang berbeda bagi berbagai tipe investor. Bagi investor institusional, volatilitas rendah justru merupakan sinyal positif karena menciptakan prediktabilitas dan mengurangi risiko sistemik. Hal ini membuka jalan bagi lebih banyak lembaga keuangan besar untuk masuk ke pasar kripto tanpa harus khawatir terhadap fluktuasi harga ekstrem.
Sebaliknya, bagi investor ritel yang terbiasa mencari keuntungan dari pergerakan harga jangka pendek (day trading), menurunnya volatilitas mungkin justru menjadi tantangan. “Trader ritel yang bergantung pada volatilitas tinggi untuk mendapatkan margin keuntungan besar mungkin akan merasa pasar Bitcoin saat ini kurang menarik,” kata Yusuf Herlambang, trader kripto independen asal Jakarta.
Meski begitu, banyak pengamat menyebut bahwa perubahan ini adalah bagian dari evolusi alami. “Setiap pasar yang berkembang pasti akan menuju titik di mana stabilitas menjadi prioritas. Itu artinya aset tersebut mulai diterima secara luas sebagai bagian dari sistem keuangan global,” tambahnya.
Korelasi dengan Sektor Keuangan Tradisional
Penurunan volatilitas Bitcoin juga turut memperkuat korelasi antara BTC dan indeks pasar saham utama seperti S&P 500 dan Nasdaq. Studi dari lembaga riset Chainalysis menunjukkan bahwa dalam enam bulan terakhir, korelasi antara BTC dan indeks Nasdaq mencapai level tertinggi dalam sejarah.
Faktor-faktor makroekonomi seperti suku bunga, inflasi, dan kebijakan moneter bank sentral kini lebih berpengaruh terhadap pergerakan harga Bitcoin dibandingkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa BTC tidak lagi menjadi entitas yang benar-benar terpisah dari sistem keuangan dunia, melainkan telah menjadi bagian integral dari dinamika pasar global.
Potensi Risiko dan Antisipasi Pasar
Meskipun stabilitas dianggap sebagai hal positif, tetap ada risiko yang perlu diwaspadai. Pasar yang terlalu tenang kadang menyimpan tekanan yang besar. Ketika ketenangan itu pecah, bisa saja terjadi lonjakan volatilitas yang lebih ekstrem. Ini dikenal dalam dunia keuangan sebagai fenomena "volatility compression", di mana penurunan volatilitas yang berlarut-larut dapat menyebabkan ledakan harga ketika ada pemicu tertentu.
Beberapa pemicu potensial yang dapat mengganggu kestabilan ini antara lain adalah perubahan regulasi kripto secara tiba-tiba, gangguan teknis pada jaringan Bitcoin, atau kejutan ekonomi global seperti krisis perbankan atau gejolak geopolitik.
Kesimpulan: Masa Depan Bitcoin yang Lebih Dewasa
Penurunan volatilitas Bitcoin ke level terendah sejak 2023 menandakan babak baru dalam perjalanan aset kripto ini. Dari awalnya dianggap sebagai alat spekulasi ekstrem, kini Bitcoin mulai mendapatkan pengakuan sebagai aset lindung nilai dan instrumen investasi jangka panjang. Stabilitas harga di atas $110.000 menunjukkan kepercayaan pasar yang semakin kuat terhadap nilai fundamental Bitcoin.
Dengan masuknya lebih banyak institusi, hadirnya produk keuangan terstruktur, dan semakin kompleksnya ekosistem kripto, Bitcoin terus berevolusi menjadi aset yang tidak hanya revolusioner dari sisi teknologi, tetapi juga tangguh dari sisi finansial. Masa depan Bitcoin tampaknya akan lebih stabil, lebih terkoneksi dengan pasar global, dan lebih dewasa sebagai bagian dari sistem ekonomi modern.
Editor: Redaksi Navigasi.in | Sumber Data: Volmex, Chainalysis, BlockBridge Capital
Post a Comment for "Volatilitas Bitcoin Turun ke Level 2023, Harga Tetap Stabil di Atas $110.000"