Pendiri Tornado Cash Roman Storm Dinyatakan Bersalah atas Satu Dakwaan, Lolos dari Tuduhan Pencucian Uang dan Pelanggaran Sanksi
Navigasi.in – Kamis, 7 Agustus 2025 | Roman Storm, salah satu pendiri Tornado Cash — protokol kripto kontroversial yang memungkinkan anonimitas transaksi di blockchain Ethereum — telah dinyatakan bersalah oleh juri federal di Manhattan atas tuduhan konspirasi untuk mengoperasikan bisnis pengiriman uang tanpa izin. Putusan ini disampaikan pada hari Rabu setelah tiga hari proses deliberasi yang intensif.
![]() |
Pendiri Tornado Cash Roman Storm Dinyatakan Bersalah atas Satu Dakwaan, Lolos dari Tuduhan Pencucian Uang dan Pelanggaran Sanksi |
Meskipun juri mencapai keputusan bulat untuk satu dakwaan tersebut, mereka gagal menyepakati dua tuduhan lain yang jauh lebih serius: konspirasi untuk melakukan pencucian uang dan pelanggaran sanksi Amerika Serikat, termasuk dugaan keterlibatan dengan kelompok peretas Korea Utara.
Apa Itu Tornado Cash?
Tornado Cash adalah layanan crypto mixer yang diluncurkan pada tahun 2019 dan dirancang untuk meningkatkan privasi transaksi kripto. Sistem ini bekerja dengan cara mencampurkan berbagai transaksi pengguna dalam satu kolam (pool) dan kemudian mengirimkan kembali dana tersebut ke alamat yang ditentukan, sehingga menyulitkan pelacakan asal dana. Protokol ini beroperasi menggunakan smart contract yang berjalan secara otomatis di blockchain Ethereum dan bersifat open-source, artinya kode sumbernya terbuka untuk siapa saja.
Meskipun layanan seperti Tornado Cash dapat digunakan untuk melindungi privasi finansial yang sah, para pengkritik dan aparat penegak hukum telah lama mengklaim bahwa alat semacam ini kerap disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber, termasuk kelompok peretas yang didukung negara seperti Lazarus Group dari Korea Utara.
Tuduhan terhadap Roman Storm
Roman Storm ditangkap oleh pihak berwenang pada tahun 2023 atas tuduhan mengoperasikan Tornado Cash secara ilegal sebagai layanan pengiriman uang yang tidak berlisensi. Jaksa menuduh Storm dan rekan-rekannya tidak hanya membangun sistem, tetapi juga dengan sadar membiarkan — bahkan memfasilitasi — penggunaannya oleh aktor jahat.
Menurut Departemen Kehakiman AS, dana yang dicuci melalui Tornado Cash mencapai lebih dari $1 miliar, termasuk lebih dari $455 juta hasil peretasan yang terkait dengan Lazarus Group, sebuah entitas yang telah dikenai sanksi oleh pemerintah AS. Pemerintah menuduh Storm gagal menerapkan sistem verifikasi identitas pengguna (KYC/AML) sebagaimana diwajibkan oleh regulator keuangan.
Jaksa menyatakan bahwa Storm tidak sekadar membuat software, tetapi juga terlibat aktif dalam pengoperasian layanan. Mereka menyoroti bahwa Tornado Cash memiliki situs web resmi, komunitas pengembang, bahkan kanal komunikasi yang digunakan untuk pembaruan protokol. Hal ini dianggap cukup untuk mengklasifikasikan mereka sebagai "penyedia jasa keuangan".
Pembelaan Tim Hukum Storm
Namun, tim pembela Storm memberikan argumentasi yang kuat, menyoroti bahwa protokol Tornado Cash bersifat desentralisasi dan tidak dapat dikontrol oleh siapa pun setelah diluncurkan. Mereka menegaskan bahwa Storm tidak memiliki wewenang atau alat teknis untuk memblokir penggunaan layanan oleh pihak manapun — baik baik maupun jahat.
"Roman hanyalah salah satu dari banyak kontributor pada proyek open-source. Menuntutnya karena tindakan pihak ketiga yang tidak dapat dia kendalikan adalah preseden berbahaya bagi dunia pengembangan perangkat lunak secara umum," ujar pengacara pembela, Alexandra Levin, dalam pernyataan pers usai sidang.
Mereka juga menyatakan bahwa tidak ada definisi hukum yang jelas mengenai apakah menjalankan software seperti Tornado Cash sama dengan mengelola bisnis pengiriman uang. Dalam konteks hukum saat ini, banyak wilayah abu-abu yang membuat keputusan ini sangat kontroversial.
Dukungan dari Komunitas Kripto dan Organisasi HAM Digital
Kasus ini menarik perhatian luas dari komunitas kripto global serta organisasi pendukung kebebasan sipil digital. Beberapa nama besar yang memberikan dukungan terbuka kepada Roman Storm antara lain adalah:
- Coinbase – bursa kripto terbesar di AS, yang menyumbangkan bantuan hukum dan dana untuk pembelaan Storm.
- Electronic Frontier Foundation (EFF) – organisasi nirlaba yang berfokus pada kebebasan digital, menyuarakan keprihatinan tentang implikasi kebebasan berekspresi dan pengembangan open-source.
- Blockchain Association – menyatakan bahwa menuntut pengembang open-source bisa menghambat inovasi teknologi di sektor kripto.
"Ini bukan hanya tentang Roman Storm. Ini adalah tentang masa depan open-source dan kebebasan untuk berinovasi di dunia digital," kata Jerry Brito dari Coin Center, lembaga advokasi kebijakan publik di bidang blockchain.
Dampak Putusan Terhadap Industri Kripto
Meskipun hanya dinyatakan bersalah atas satu dari tiga dakwaan, kasus ini tetap memberikan efek menggigil ke seluruh industri kripto. Banyak pengembang open-source kini mulai mempertimbangkan implikasi hukum dari kontribusi mereka terhadap proyek-proyek desentralisasi.
"Apakah membuat kode sumber terbuka dapat membuat Anda dipenjara? Apakah kita harus mulai mengajukan izin pemerintah untuk menulis smart contract? Ini pertanyaan besar yang muncul setelah kasus ini," ujar Brian Armstrong, CEO Coinbase.
Selain itu, komunitas pengembang juga mulai melakukan inisiatif untuk meningkatkan proteksi hukum bagi programmer open-source, termasuk mendorong pembentukan undang-undang yang memberikan kekebalan hukum bagi kontributor proyek teknologi terbuka yang tidak memiliki kontrol atas penggunaannya.
Masa Depan Tornado Cash
Meskipun protokol Tornado Cash masih berjalan secara teknis di Ethereum karena sifatnya yang desentralisasi, penggunaannya menurun drastis setelah pemerintah AS memasukkan alamat-alamat terkait ke dalam daftar sanksi OFAC (Office of Foreign Assets Control).
Selain Roman Storm, rekan pendirinya, Alexey Pertsev, juga menghadapi proses hukum di Eropa atas tuduhan serupa. Pertsev ditangkap di Belanda dan menghadapi tuduhan yang berkaitan dengan pencucian uang dan pelanggaran hukum keuangan internasional.
Komunitas pengembang kripto kini menghadapi tantangan besar: bagaimana membangun sistem yang menjaga privasi dan kebebasan pengguna tanpa melanggar hukum. Tornado Cash menjadi contoh nyata dari batas tipis antara privasi dan penyalahgunaan teknologi.
Kesimpulan: Pertarungan antara Inovasi dan Regulasi
Putusan terhadap Roman Storm membuka babak baru dalam perdebatan panjang antara inovasi teknologi dan kewajiban hukum di era digital. Di satu sisi, ada kebutuhan untuk menegakkan hukum, mencegah pencucian uang, dan menghentikan aktivitas siber ilegal. Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa penegakan hukum yang terlalu keras bisa mencegah lahirnya inovasi yang justru dibutuhkan dunia teknologi masa depan.
Kasus ini akan menjadi preseden hukum penting yang bisa membentuk arah regulasi kripto, pengembangan open-source, dan batasan tanggung jawab pengembang perangkat lunak dalam beberapa tahun ke depan. Bagi Roman Storm, satu dakwaan tetap cukup untuk membuat masa depannya berada dalam ketidakpastian, sementara dunia menyaksikan bagaimana hukum, teknologi, dan kebebasan sipil akan bersinggungan di era blockchain.
Editor: Redaksi Navigasi.in | Sumber: Departemen Kehakiman AS, EFF, Coin Center, Reuters
Post a Comment for "Pendiri Tornado Cash Roman Storm Dinyatakan Bersalah atas Satu Dakwaan, Lolos dari Tuduhan Pencucian Uang dan Pelanggaran Sanksi"