Youtube

Panggung Musik Remix Roboh di Palembang, Puluhan Pengunjung Tercebur ke Rawa

Navigasi.in – Palembang | Sebuah insiden mengejutkan terjadi di kawasan pinggiran kota Palembang, Sumatera Selatan, ketika sebuah panggung musik remix yang sedang digunakan untuk acara hiburan masyarakat tiba-tiba roboh dan menyebabkan puluhan pengunjung tercebur ke rawa di bawahnya. 

Panggung Musik Remix Roboh di Palembang, Puluhan Pengunjung Tercebur ke Rawa
Panggung Musik Remix Roboh di Palembang, Puluhan Pengunjung Tercebur ke Rawa

Kejadian ini sontak membuat panik seluruh hadirin yang hadir dalam acara tersebut.

Kronologi Kejadian: Panggung Ambruk saat Acara Mencapai Puncak

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu malam (27/07/2025), sekitar pukul 21.30 WIB, di kawasan Talang Jambe, Palembang. Acara tersebut merupakan bagian dari perayaan warga setempat yang menghadirkan panggung hiburan dengan musik remix dangdut yang digemari masyarakat. Panggung yang dibangun di atas area berawa-rawa itu ternyata tidak cukup kuat menahan beban pengunjung yang memadati area panggung hingga akhirnya runtuh secara tiba-tiba.



Menurut saksi mata, panggung yang hanya berbahan kayu dan besi ringan itu mulai bergoyang-goyang saat DJ memainkan lagu remix yang membuat banyak penonton naik ke atas panggung untuk berjoget bersama. Tak berselang lama, suara kayu patah terdengar dan bagian tengah panggung langsung ambruk, menjatuhkan belasan orang ke dalam air rawa di bawahnya.

"Tiba-tiba terdengar suara retakan, lalu 'bruk!' semua orang yang di atas panggung jatuh ke air. Panik semua. Anak-anak nangis, orang dewasa teriak-teriak," kata Dian, salah satu warga yang menyaksikan langsung kejadian itu.

Kondisi Korban: Luka Ringan Hingga Trauma Psikologis

Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun beberapa orang mengalami luka-luka ringan akibat terbentur tiang panggung dan terjatuh ke rawa yang kedalamannya mencapai 1,5 meter. Beberapa di antaranya sempat mengalami kesulitan untuk naik ke daratan karena panggung roboh menutupi akses keluar.

Petugas kesehatan yang berada di lokasi segera memberikan pertolongan pertama. Sejumlah pengunjung, terutama anak-anak dan lansia, terlihat syok dan menangis histeris. Beberapa ibu-ibu pingsan karena panik melihat anaknya tercebur ke air. Suasana yang awalnya meriah berubah menjadi kacau dan penuh kepanikan.

Respons Warga dan Tindakan Darurat

Warga sekitar segera bahu-membahu menolong para korban yang tercebur ke rawa. Banyak yang menggunakan bambu dan tali seadanya untuk menarik orang-orang dari dalam air. Tidak sedikit pula yang terjun langsung ke rawa untuk menyelamatkan sanak saudaranya.

Salah satu relawan dari Karang Taruna setempat menyebutkan bahwa seharusnya panitia lebih mempertimbangkan faktor keamanan dan kekuatan struktur panggung, apalagi posisinya berada di atas rawa yang lunak dan tidak stabil.

“Ini pelajaran penting. Harusnya kalau buat panggung di atas rawa harus pakai fondasi yang kuat, bukan sekadar kayu. Untung saja tidak ada korban jiwa,” ujar Herman, tokoh masyarakat setempat.

Polisi Turun Tangan, Panitia Diinterogasi

Kapolsek Sukarami, AKP Riyanto, yang datang ke lokasi beberapa saat setelah kejadian, menyatakan bahwa pihaknya telah meminta keterangan dari panitia pelaksana acara dan pihak pembuat panggung. Saat ini, peristiwa tersebut tengah dalam proses penyelidikan untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian atau pelanggaran standar keamanan.

AKP Riyanto menegaskan bahwa setiap kegiatan yang melibatkan keramaian wajib memiliki izin dan memperhatikan aspek keselamatan, termasuk dalam hal pembangunan panggung dan pengaturan massa.

Tanggapan Pemerintah Daerah

Pemerintah Kota Palembang melalui Camat Sukarami, ibu Rika Marlina, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini. Ia juga menekankan bahwa ke depan, setiap acara hiburan masyarakat harus didampingi tim pengawas teknis untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

“Kami akan evaluasi izin acara ke depan. Kalau perlu, panitia yang ceroboh bisa diberi sanksi administrasi atau pidana ringan jika ditemukan kelalaian fatal,” ujar Camat Rika.

Viral di Media Sosial: "Bikin Hiburan, Kok Jadi Kubangan?"

Kejadian panggung roboh tersebut langsung menjadi viral di media sosial. Video amatir yang merekam detik-detik robohnya panggung dan kepanikan warga tersebar luas di TikTok, Instagram, hingga Twitter (X). Warganet pun ramai-ramai mengomentari dengan nada prihatin hingga menyindir panitia.

Beberapa komentar di antaranya menyebut bahwa panggung tersebut terlihat dari awal sudah tidak kokoh. “Dari tiang-tiangnya saja udah kelihatan goyang. Panitianya mikir gak sih ini bangun panggung di atas rawa,” tulis salah satu netizen.

Keselamatan Acara Rakyat: PR Besar Bagi Semua

Insiden ini menjadi pengingat penting bahwa keselamatan dalam setiap bentuk acara hiburan masyarakat harus menjadi prioritas. Terlalu sering kita mendengar berita panggung ambruk, sound system meledak, atau penonton berdesakan hingga luka-luka.

Di satu sisi, semangat masyarakat untuk mengadakan hiburan rakyat patut diapresiasi. Namun, di sisi lain, panitia harus bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan seluruh peserta, termasuk menyediakan jalur evakuasi, memastikan struktur bangunan aman, dan berkoordinasi dengan pihak berwenang.

Penutup

Beruntung, kejadian robohnya panggung musik remix di Palembang tidak menelan korban jiwa. Namun trauma yang ditinggalkan, terutama bagi anak-anak yang tercebur ke rawa, akan membekas. Diharapkan kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, agar ke depan tidak terjadi kembali musibah yang seharusnya bisa dicegah.

Reporter: Tim Navigasi.in


Untuk informasi lebih lanjut dan berita daerah lainnya, ikuti terus Navigasi.in

Post a Comment for "Panggung Musik Remix Roboh di Palembang, Puluhan Pengunjung Tercebur ke Rawa"