Shibarium Diserang! Flash Loan Attack Buat Penyerang Kuasai Validator & Jembatan Cross-Chain
NAVIGASI.IN – Dunia kripto kembali diguncang dengan kabar terbaru: Shibarium, blockchain layer-2 yang dikembangkan oleh komunitas Shiba Inu, mengalami serangan besar yang memanfaatkan mekanisme flash loan. Serangan ini berhasil memberikan kendali validator kepada penyerang, memungkinkan mereka menandatangani status jaringan palsu dan menguras dana dari jembatan lintas rantai (cross-chain bridge) Shibarium menuju Ethereum. Peristiwa ini menjadi salah satu serangan paling signifikan yang menargetkan jaringan layer-2 sepanjang tahun 2025.
|  | 
| Shibarium Diserang! Flash Loan Attack Buat Penyerang Kuasai Validator & Jembatan Cross-Chain | 
Kronologi Serangan
Serangan dimulai ketika pelaku meminjam secara instan sejumlah besar token BONE, token tata kelola utama di ekosistem Shibarium. Data on-chain menunjukkan bahwa penyerang memperoleh sekitar 4,6 juta BONE melalui mekanisme flash loan. Karena jumlah BONE yang sangat besar tersebut, pelaku berhasil mendapatkan cukup hak suara (voting power) untuk mengambil alih operasi validator.
Dengan kontrol penuh terhadap validator, penyerang mampu memanipulasi status jaringan. Mereka menandatangani blok dengan data yang dimanipulasi, memungkinkan transfer palsu yang memindahkan aset dari jembatan Shibarium ke Ethereum ke alamat dompet yang mereka kendalikan. Dalam hitungan menit, jutaan dolar aset kripto berhasil disedot keluar dari jaringan tanpa dapat dibatalkan.
Dampak Terhadap Jaringan
Menanggapi serangan ini, tim pengembang Shibarium segera menghentikan semua fungsi staking dan unstaking untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Aset yang masih tersisa di jembatan segera dipindahkan ke dompet perangkat keras (hardware wallet) yang dilindungi dengan konfigurasi multisig 6-dari-9, artinya transaksi hanya bisa dilakukan jika minimal enam dari sembilan penandatangan menyetujui.
Langkah ini dianggap krusial untuk menghentikan potensi serangan lanjutan. Tim juga mengonfirmasi bahwa jaringan sedang beroperasi dalam mode darurat hingga penyelidikan selesai. Para pengguna diimbau untuk tidak mencoba melakukan transaksi besar hingga pengumuman resmi berikutnya dikeluarkan.
Investigasi Masih Berlanjut
Hingga saat ini, pengembang Shibarium masih mencari tahu bagaimana akses validator dapat diretas. Dua kemungkinan utama sedang ditelusuri: pertama, kemungkinan bahwa server validator berhasil dibobol; kedua, potensi kompromi pada mesin pengembang (developer machine) yang menyimpan kunci validator.
Penyelidikan dilakukan bersama beberapa firma keamanan ternama, termasuk Hexens, Seal 911, dan PeckShield. Ketiga firma tersebut dikenal memiliki reputasi internasional dalam menganalisis serangan siber di dunia blockchain. Tim pengembang juga telah menghubungi penegak hukum untuk membantu menelusuri pelaku di dunia nyata, meskipun identitas penyerang masih belum diketahui.
Upaya Negosiasi Dengan Penyerang
Menariknya, pengembang Shibarium mengambil langkah diplomatis dengan membuka jalur komunikasi langsung kepada penyerang. Dalam pernyataan resmi, tim menyatakan bahwa mereka bersedia mempertimbangkan penawaran white-hat bounty (hadiah bug bounty) jika dana yang dicuri dikembalikan secara penuh. Bahkan, mereka berjanji untuk mencabut tuntutan hukum apabila penyerang bersedia bekerja sama dan membantu memperbaiki kerentanan jaringan.
Langkah ini bukan tanpa preseden. Dalam beberapa kasus serangan DeFi sebelumnya, pendekatan semacam ini berhasil membuat dana dikembalikan dan bahkan menjadikan peretas sebagai konsultan keamanan resmi. Namun, hingga saat artikel ini ditulis, belum ada konfirmasi apakah penyerang merespons tawaran tersebut.
Apa Itu Flash Loan Attack?
Flash loan adalah mekanisme pinjaman instan tanpa jaminan yang harus dilunasi dalam satu transaksi blok. Mekanisme ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi pasar DeFi, tetapi sering kali dimanfaatkan oleh penyerang untuk melancarkan serangan manipulasi harga, eksploitasi likuiditas, atau bahkan pengambilalihan tata kelola seperti yang terjadi pada Shibarium.
Dalam kasus Shibarium, flash loan memungkinkan penyerang meminjam jutaan token BONE tanpa harus memiliki modal awal, menggunakan token tersebut untuk memberikan suara dan mengambil alih validator, lalu melunasi pinjaman dalam transaksi yang sama. Inilah mengapa flash loan attack dianggap sangat berbahaya karena bisa mengeksekusi serangan kompleks hanya dalam hitungan detik.
Dampak Terhadap Harga BONE dan SHIB
Insiden ini memicu kepanikan di pasar. Harga BONE dilaporkan turun tajam lebih dari 25% hanya beberapa jam setelah berita serangan menyebar. Sementara itu, token SHIB – yang menjadi ikon ekosistem Shiba Inu – juga mengalami penurunan meskipun tidak terpengaruh langsung secara teknis. Kepanikan investor dan aksi jual besar-besaran membuat likuiditas di bursa desentralisasi menipis.
Namun, beberapa analis menilai bahwa koreksi ini mungkin hanya bersifat sementara. Jika tim Shibarium berhasil mengamankan jaringan dan memulihkan dana, kepercayaan investor bisa pulih, dan harga berpotensi rebound. Dalam jangka panjang, perbaikan keamanan bahkan bisa memperkuat ekosistem Shibarium karena menciptakan sistem yang lebih tahan terhadap serangan serupa.
Reaksi Komunitas
Komunitas Shiba Inu dikenal sangat vokal, dan insiden ini langsung menjadi topik hangat di X (Twitter), Reddit, dan Telegram. Sebagian pengguna marah dan menuntut pengembang bertanggung jawab. Ada juga yang menyerukan audit penuh terhadap seluruh kode Shibarium dan prosedur validator sebelum jaringan kembali dibuka.
Namun, ada juga suara-suara yang lebih tenang, mengingatkan bahwa serangan siber adalah risiko yang tak terhindarkan di dunia DeFi. Mereka menilai respons cepat tim Shibarium yang langsung memindahkan dana ke dompet multisig dan melibatkan firma keamanan adalah langkah yang tepat.
Dampak Lebih Luas pada Ekosistem DeFi
Serangan terhadap Shibarium ini kembali menjadi pengingat bahwa ekosistem DeFi masih rentan terhadap eksploitasi canggih. Para pengembang protokol lain kemungkinan akan meninjau ulang mekanisme tata kelola mereka untuk memastikan bahwa akumulasi voting power melalui flash loan tidak bisa dengan mudah dilakukan.
Serangan semacam ini juga menyoroti pentingnya desain tokenomics yang memperhitungkan risiko serangan tata kelola. Beberapa jaringan mulai mempertimbangkan mekanisme time-lock pada voting agar kekuatan suara yang diperoleh dari flash loan tidak bisa langsung digunakan pada blok yang sama.
Pelajaran Bagi Investor
Bagi investor ritel, kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang risiko berinvestasi di aset kripto, khususnya yang masih berada di fase pengembangan. Meskipun Shibarium merupakan proyek yang populer, ia tetap tidak kebal dari serangan. Diversifikasi portofolio dan manajemen risiko menjadi kunci agar tidak terlalu terpapar pada satu aset.
Investor juga disarankan untuk mengikuti pengumuman resmi dari tim pengembang dan tidak mengambil keputusan berdasarkan rumor semata. Dalam situasi seperti ini, FOMO (fear of missing out) atau FUD (fear, uncertainty, doubt) dapat memperburuk kerugian jika tidak dikelola dengan bijak.
Langkah Selanjutnya
Tim Shibarium telah berjanji akan merilis laporan lengkap pasca-mortem begitu investigasi selesai. Laporan ini diharapkan mencakup rincian teknis bagaimana serangan dilakukan, kelemahan yang dimanfaatkan, serta langkah-langkah pencegahan di masa depan. Selain itu, rencana pembukaan kembali staking akan diumumkan setelah jaringan dipastikan aman.
Jika dana berhasil dipulihkan, kemungkinan besar komunitas akan mendesak agar mekanisme tata kelola diperbarui agar tidak lagi bergantung hanya pada jumlah BONE yang bisa dipinjam dalam flash loan. Ini mungkin berarti memperkenalkan sistem reputasi validator, voting berbasis waktu, atau lapisan keamanan tambahan seperti circuit breaker yang otomatis menghentikan jaringan jika aktivitas mencurigakan terdeteksi.
Kesimpulan
Kasus eksploitasi Shibarium ini menjadi salah satu peringatan keras bagi seluruh proyek DeFi dan blockchain layer-2. Meskipun industri telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, ancaman siber juga semakin canggih. Keamanan harus menjadi prioritas utama, terutama bagi jaringan yang mengelola miliaran dolar aset pengguna.
Untuk komunitas Shiba Inu, masa depan Shibarium kini bergantung pada bagaimana tim pengembang menangani krisis ini. Jika langkah mitigasi dilakukan dengan transparan dan profesional, kepercayaan dapat dipulihkan. Sebaliknya, jika proses pemulihan lambat atau dana gagal dikembalikan, reputasi ekosistem bisa terkena dampak jangka panjang.
Navigasi.in akan terus memantau perkembangan terbaru kasus ini. Bagi pengguna yang memiliki dana di Shibarium, disarankan untuk mengikuti pembaruan resmi dan tidak terburu-buru melakukan transaksi sampai ada kepastian bahwa jaringan sudah sepenuhnya aman.
Post a Comment for "Shibarium Diserang! Flash Loan Attack Buat Penyerang Kuasai Validator & Jembatan Cross-Chain"