Youtube

Pertamina : Kami Tak Cari Untung

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memastikan masyarakat tidak akan terbebani dengan kebijakan pemenuhan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), termasuk yang dikelola pihak swasta. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, dalam keterangan persnya pada Jumat, 19 September 2025.

Pertamina Pastikan Pasokan BBM Non Subsidi Aman: "Kami Tak Cari Untung, Konsumen Jangan Khawatir"
Pertamina Pastikan Pasokan BBM Non Subsidi Aman: "Kami Tak Cari Untung, Konsumen Jangan Khawatir"


Pertamina menegaskan tidak sedang memanfaatkan situasi kelangkaan BBM non subsidi untuk mencari keuntungan tambahan. Fokus utama perusahaan adalah memastikan ketersediaan BBM jenis Pertamax dan produk sejenis di SPBU-SPBU swasta agar pelayanan kepada konsumen tetap lancar.

Fokus Pada Ketersediaan BBM



Dalam pertemuan yang digelar bersama pengelola SPBU swasta, Pertamina mendengarkan langsung laporan mengenai situasi lapangan, termasuk masalah kekosongan stok BBM non subsidi yang belakangan dikeluhkan konsumen. Direktur Utama Pertamina menegaskan bahwa pihaknya akan segera menuntaskan persoalan ini dalam waktu sepekan.

“Pertamina tidak memanfaatkan situasi ini dan tidak mencari keuntungan di sini. Yang pasti jangan sampai membebani dan nanti harga ke konsumen jadi lebih tinggi. Kita harapkan harga ke konsumen tidak berubah,” kata Simon Aloysius Mantiri.

Pertamina juga telah menyusun estimasi kebutuhan BBM non subsidi dari SPBU-SPBU non Pertamina, agar distribusi bisa lebih tepat sasaran. Langkah ini diambil sebagai upaya mencegah terjadinya antrean panjang dan kelangkaan seperti yang sempat terjadi di beberapa daerah.

Latar Belakang Masalah

Beberapa minggu terakhir, masyarakat di sejumlah kota melaporkan kesulitan mendapatkan BBM non subsidi seperti Pertamax dan Pertamax Turbo di SPBU non Pertamina. Hal ini menimbulkan keluhan di media sosial, bahkan sempat memicu antrean panjang di SPBU tertentu.

Masalah ini berawal dari keterbatasan pasokan akibat penyesuaian logistik distribusi, ditambah peningkatan konsumsi masyarakat pasca libur panjang. Beberapa pengamat energi menyebut fenomena ini wajar terjadi ketika pasokan dan permintaan tidak seimbang, namun pemerintah dan Pertamina harus cepat bergerak agar tidak menimbulkan kepanikan.

Kondisi ini juga menjadi perhatian pemerintah, mengingat BBM non subsidi digunakan oleh banyak kalangan, termasuk pengusaha transportasi, sektor industri kecil, hingga kendaraan pribadi kelas menengah ke atas. Kekosongan pasokan berpotensi menimbulkan gangguan aktivitas ekonomi jika tidak segera diatasi.

Langkah Konkret Pertamina

Selain pertemuan dengan SPBU swasta, Pertamina mengerahkan tim distribusi untuk memastikan jalur pasokan berjalan normal. Optimalisasi Terminal BBM (TBBM) di beberapa titik strategis dilakukan, terutama di wilayah yang sempat mengalami kelangkaan.

Pertamina juga membuka jalur komunikasi dengan pemerintah daerah dan aparat kepolisian untuk memastikan distribusi berjalan lancar tanpa hambatan. Koordinasi ini diperlukan agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman akibat kendala logistik di lapangan.

“Kita sudah petakan wilayah mana saja yang membutuhkan tambahan suplai. Kita pastikan dalam seminggu ini distribusi normal kembali, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” tambah Simon.

Kebijakan Harga Tetap

Salah satu poin penting yang ditegaskan Pertamina adalah komitmen untuk tidak menaikkan harga BBM non subsidi sebagai dampak dari masalah pasokan ini. Meski harga BBM non subsidi biasanya mengikuti harga minyak dunia, Pertamina berupaya menjaga kestabilan harga agar tidak memberatkan konsumen.

Pertamina bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan kebijakan harga tetap memperhatikan daya beli masyarakat. Dalam situasi saat ini, harga BBM non subsidi masih dipertahankan sesuai keputusan pemerintah sebelumnya.

Pengamat energi, Dr. Irwansyah dari Universitas Gadjah Mada, menilai langkah Pertamina cukup tepat. “Kalau mereka langsung naikkan harga saat stok terbatas, bisa timbul keresahan. Jadi keputusan mempertahankan harga adalah strategi menjaga kestabilan ekonomi,” ujarnya.

Dukungan dari Pemerintah

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga memberikan dukungan penuh terhadap langkah Pertamina. Pemerintah mendorong agar distribusi BBM berjalan lancar dan memantau agar tidak terjadi permainan harga di lapangan.

Dirjen Migas ESDM menegaskan bahwa pemerintah memiliki mekanisme pengawasan untuk memastikan SPBU tidak menaikkan harga di luar ketentuan. Pemerintah juga akan memberikan sanksi bagi SPBU yang terbukti menimbun atau mengurangi pasokan dengan sengaja.

Respon Masyarakat

Konsumen menyambut positif janji Pertamina untuk menuntaskan masalah ini. Di media sosial, banyak warganet yang mengapresiasi keterbukaan informasi dari Pertamina dan berharap perbaikan distribusi bisa segera dirasakan.

“Bagus kalau cepat diselesaikan. Soalnya kemarin saya cari Pertamax di beberapa SPBU susah banget. Semoga minggu depan sudah normal,” tulis akun @indra_motor di platform X (Twitter).

Beberapa pengusaha transportasi juga mengungkapkan kelegaan karena harga tidak mengalami kenaikan. Mereka khawatir jika harga naik, maka biaya operasional ikut meningkat dan berdampak pada tarif angkutan.

Pertamina dan Tantangan Distribusi Energi

Ketersediaan BBM non subsidi menjadi tantangan tersendiri bagi Pertamina mengingat sebaran geografis Indonesia yang luas. Distribusi BBM harus menjangkau ribuan SPBU dari Sabang sampai Merauke. Cuaca buruk, keterbatasan armada, serta jalur distribusi yang panjang kerap menjadi kendala.

Meski demikian, Pertamina berkomitmen untuk memperbaiki sistem logistiknya dengan digitalisasi dan pemantauan stok secara real time. Sistem ini diharapkan mampu mendeteksi potensi kekosongan lebih cepat sehingga dapat segera diisi ulang.

“Kami terus berinovasi menggunakan teknologi untuk memastikan stok aman. Digitalisasi supply chain adalah salah satu fokus kami,” jelas Simon.

Kesimpulan dan Harapan

Pernyataan resmi Pertamina bahwa mereka tidak mencari keuntungan dari situasi ini menjadi angin segar bagi masyarakat. Komitmen untuk menjaga harga, memperbaiki distribusi, dan memastikan pasokan kembali normal dalam waktu sepekan memberikan harapan bagi kelancaran aktivitas sehari-hari.

Publik kini menunggu hasil nyata di lapangan. Jika distribusi kembali normal dan harga tidak berubah, maka kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina akan semakin meningkat. Namun jika masalah ini berlarut-larut, dikhawatirkan dapat menimbulkan keresahan baru.


Navigasi.in akan terus memantau perkembangan pasokan BBM non subsidi dan kebijakan harga dari Pertamina. Pantau terus berita terbaru di laman kami untuk informasi terkini seputar energi dan distribusi BBM nasional.

Post a Comment for "Pertamina : Kami Tak Cari Untung"