Museum Lampung: Pusat Edukasi Sejarah dan Budaya di Bumi Ruwa Jurai
![]() |
Museum Lampung: Pusat Edukasi Sejarah dan Budaya di Bumi Ruwa Jurai |
Museum Lampung adalah salah satu destinasi wisata edukasi terpenting di Provinsi Lampung. Berlokasi strategis di Jalan ZA. Pagar Alam, tidak jauh dari Universitas Lampung (Unila) dan Terminal Rajabasa, museum ini menjadi jendela untuk memahami perjalanan sejarah, seni, dan budaya Lampung.
Sejarah Singkat Pendirian
Museum Lampung dibangun pada tahun anggaran 1978/1979 sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk melestarikan budaya dan sejarah Lampung. Peresmian museum menjadi momentum penting karena Lampung saat itu sedang berkembang pesat sebagai daerah transmigrasi dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera bagian selatan. Kehadiran museum memastikan bahwa identitas budaya lokal tetap terjaga.
Gedung museum menampilkan arsitektur sederhana namun kokoh, memadukan elemen modern dengan sentuhan tradisional. Di halaman depan terdapat taman kecil dan prasasti peresmian yang mengingatkan pengunjung akan komitmen pemerintah untuk mengembangkan wisata edukasi.
Koleksi Museum: Cermin Budaya Lampung
Museum Lampung memiliki koleksi ribuan artefak yang dikelompokkan dalam berbagai kategori: arkeologi, etnografi, sejarah, numismatik, heraldik, dan seni rupa. Berikut beberapa koleksi penting yang menjadi daya tarik pengunjung:
1. Arca dan Benda Arkeologi
Di ruang arkeologi, pengunjung dapat menemukan arca-arca kuno dari masa Hindu-Buddha, fragmen candi, serta batu prasasti. Koleksi ini membuktikan bahwa Lampung memiliki jejak sejarah yang panjang sebagai bagian dari jaringan perdagangan dan penyebaran agama di Nusantara.
2. Pakaian Adat dan Tekstil Tradisional
Pakaian adat Lampung dikenal dengan motif tapis yang khas. Museum menampilkan berbagai jenis kain tapis, lengkap dengan penjelasan makna simboliknya. Kain tapis tidak hanya digunakan untuk upacara pernikahan, tetapi juga acara adat lain seperti penyambutan tamu dan festival budaya.
3. Senjata Tradisional
Koleksi senjata tradisional seperti badik, payan, dan tombak ditata rapi dengan penjelasan penggunaannya pada masa lalu. Senjata-senjata ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pertahanan diri, tetapi juga memiliki nilai simbolik dalam adat istiadat Lampung.
4. Alat Musik Tradisional
Alat musik seperti gamolan pekhing (alat musik bambu) dan khicung (alat musik tiup) juga dipamerkan. Pengunjung dapat memahami peran musik dalam kehidupan masyarakat Lampung, terutama dalam upacara adat dan hiburan rakyat.
5. Numismatik dan Heraldik
Koleksi uang kuno dan cap kerajaan menjadi bukti perputaran ekonomi dan pemerintahan di Lampung tempo dulu. Beberapa koin berasal dari masa kolonial Belanda dan Jepang, memberi gambaran perjalanan sejarah ekonomi di daerah ini.
6. Lukisan dan Patung
Ruang pameran seni rupa menampilkan karya seniman lokal maupun nasional. Lukisan bertema pemandangan alam, potret tokoh masyarakat, serta patung-patung kayu memperkaya wawasan seni pengunjung.
Peran Museum dalam Edukasi
Museum Lampung bukan sekadar tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga berfungsi sebagai pusat edukasi. Program yang dijalankan antara lain tur edukasi untuk sekolah, workshop kerajinan tapis, serta pameran temporer yang menampilkan tema-tema sejarah tertentu.
Pihak museum juga aktif bekerja sama dengan akademisi Universitas Lampung dalam penelitian sejarah dan antropologi. Dengan demikian, museum menjadi laboratorium hidup bagi mahasiswa dan peneliti.
Fasilitas Museum
- Ruang pamer permanen dan pameran temporer
- Perpustakaan mini berisi buku sejarah dan budaya Lampung
- Aula serbaguna untuk seminar dan pertunjukan seni
- Kantin sederhana dan area istirahat
- Area parkir luas untuk kendaraan pribadi dan bus rombongan
Lokasi dan Akses
Museum Lampung terletak di Jalan ZA. Pagar Alam, tidak jauh dari underpass Unila, Universitas Lampung, dan Terminal Rajabasa. Lokasi yang strategis membuat museum mudah diakses dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Dari pusat kota Bandar Lampung, museum bisa dicapai sekitar 20 menit perjalanan.
Panduan Kunjungan
- Jam Operasional: Senin–Jumat (08:00–15:00), Sabtu–Minggu (08:00–14:00)
- Tiket Masuk: Dewasa Rp 5.000, Anak Rp 3.000
- Disarankan datang di pagi hari agar lebih leluasa menjelajah seluruh koleksi.
- Patuhi aturan museum: dilarang menyentuh koleksi, memotret dengan flash, dan membawa makanan/minuman ke ruang pamer.
Kontribusi terhadap Pariwisata Lampung
Museum Lampung menjadi salah satu destinasi unggulan yang sering dikunjungi pelajar, wisatawan domestik, hingga peneliti mancanegara. Peran museum sebagai media edukasi sekaligus destinasi wisata budaya mendukung program pariwisata provinsi Lampung untuk meningkatkan kunjungan wisata berbasis edukasi.
“Kunjungan ke Museum Lampung adalah pengalaman yang membuka wawasan. Koleksinya lengkap dan pemandu ramah menjelaskan setiap artefak.” — Pengunjung, 2025
Tips Maksimalkan Kunjungan
- Ikut tur berpemandu agar penjelasan lebih mendalam.
- Sediakan waktu minimal 2 jam untuk melihat semua ruang pamer.
- Kunjungi juga toko suvenir museum untuk membeli kain tapis mini atau cenderamata khas Lampung.
- Periksa jadwal pameran temporer di media sosial museum agar tidak melewatkan tema khusus.
Post a Comment for "Museum Lampung: Pusat Edukasi Sejarah dan Budaya di Bumi Ruwa Jurai"