Mobil Esemka Masih Beroperasi, Netizen Terkejut, Warga Sampai Menggugat demi Bisa Membeli
Navigasiin – Setelah lama tenggelam dari pemberitaan publik, kabar mengejutkan kembali muncul dari dunia otomotif nasional. Pabrik ESEMKA, yang selama ini dianggap sudah tidak aktif oleh banyak kalangan, ternyata masih beroperasi secara normal. Lebih mencengangkan lagi, gaji karyawan disebut tetap dibayarkan lancar, dan fasilitas pabrik tampak tetap terjaga rapi dan bersih.
![]() |
Mobil Esemka Masih Beroperasi, Netizen Terkejut, Warga Sampai Menggugat demi Bisa Membeli |
Namun, yang membuat publik makin heboh adalah cerita seorang warga bernama Aufaa yang sampai menggugat Presiden Joko Widodo dan beberapa pihak lainnya ke Pengadilan Negeri Solo, hanya karena sulit mendapatkan mobil Esemka. Bahkan, ia menyatakan rela membeli unit bekas jika yang baru tidak tersedia.
Gugatan Aufaa: Ingin Beli Mobil Esemka, tapi Tak Ada yang Menjual
Kasus yang menarik perhatian publik ini bermula dari keinginan kuat seorang warga bernama Aufaa untuk memiliki mobil buatan dalam negeri, ESEMKA. Namun, alih-alih mendapat kemudahan dalam membeli, ia justru kesulitan menemukan mobil tersebut di pasaran.
Setelah mencari-cari di berbagai platform jual beli online selama lebih dari satu bulan, Aufaa tidak juga menemukan unit ESEMKA yang bisa dibeli. Hal ini membuatnya mengambil langkah hukum yang cukup mengejutkan: menggugat Presiden Joko Widodo (sebagai tergugat 1), Wakil Presiden Ma’ruf Amin (tergugat 2), dan PT Solo Manufaktur Kreasi (tergugat 3), selaku produsen resmi mobil ESEMKA.
Meski demikian, dalam waktu dekat setelah gugatan itu mencuat, Aufaa akhirnya berhasil mendapatkan sebuah unit mobil Esemka Bima. Mobil tersebut diperolehnya dalam kondisi bekas, namun tetap menjadi kebanggaan karena berhasil memiliki mobil nasional yang selama ini dianggap langka.
Pabrik ESEMKA Ternyata Masih Beroperasi Normal
Sementara itu, dari sisi perusahaan, PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen mobil ESEMKA mengklaim bahwa operasional mereka masih berjalan secara normal. Dalam foto-foto yang beredar di media sosial dan media daring, tampak pabrik yang masih berdiri megah dan bersih, tanpa menunjukkan tanda-tanda ditinggalkan atau terbengkalai.
Bahkan, disebutkan bahwa gaji para karyawan masih dibayarkan tepat waktu. Ini tentu menjadi kabar baik, terutama di tengah persepsi publik yang sudah menganggap ESEMKA sebagai proyek mati suri.
Netizen: "Kirain Sudah Gulung Tikar"
Berita tentang beroperasinya kembali pabrik ESEMKA dan keberhasilan Aufaa membeli unit mobil membuat netizen ramai memberikan komentar. Banyak dari mereka mengaku kaget dan heran, karena mengira perusahaan tersebut sudah lama berhenti beroperasi.
- "Kirain udah bangkrut. Ternyata masih ada, ya?"
- "Kok nggak pernah lihat di jalanan ya mobilnya?"
- "Kalau memang masih produksi, kenapa nggak dijual ke publik secara terbuka?"
Beragam pertanyaan dan kecurigaan pun bermunculan, terutama karena selama ini mobil ESEMKA sangat jarang terlihat digunakan di jalan umum. Bahkan, dealer resmi atau situs penjualan mobil pun hampir tidak pernah memajang unit ESEMKA sebagai pilihan.
Sejarah Singkat dan Harapan pada Mobil Nasional
Mobil ESEMKA pertama kali mencuat ke publik sekitar tahun 2009. Pada masa itu, mobil rakitan siswa-siswa SMK ini mendapat perhatian luar biasa, apalagi setelah digunakan oleh Joko Widodo sebagai kendaraan dinas saat masih menjabat Wali Kota Solo. Ia bahkan sempat membawa mobil ini ke pusat perhatian nasional sebagai bentuk dukungan terhadap produk dalam negeri.
Namun, setelah beberapa tahun dan beberapa kali peluncuran, termasuk ESEMKA Bima sebagai kendaraan niaga ringan, keberadaan merek ini semakin jarang terdengar. Minimnya pemasaran, kurangnya varian produk, serta keterbatasan distribusi menjadi salah satu faktor kenapa ESEMKA seolah "menghilang" dari pasar otomotif.
Tantangan dan Masalah yang Dihadapi
Di tengah persaingan ketat dengan merek-merek global yang memiliki teknologi dan jaringan distribusi lebih matang, ESEMKA menghadapi berbagai tantangan serius:
- Distribusi Lemah: Sulit menemukan showroom atau dealer yang menjual unit ESEMKA.
- Minimnya Inovasi: Varian produk masih terbatas dan kurang bersaing dari segi fitur dan teknologi.
- Promosi yang Lemah: Tidak banyak kampanye iklan atau uji coba publik yang menggaungkan merek ini dalam beberapa tahun terakhir.
- Stigma Produk Politik: Beberapa pihak masih menganggap ESEMKA sebagai proyek politik, bukan murni bisnis otomotif nasional.
Masih Adakah Harapan untuk ESEMKA?
Meski situasi tidak mudah, fakta bahwa pabrik masih hidup dan karyawan masih digaji memberikan harapan. Dengan strategi baru yang lebih agresif — misalnya melalui kerjasama dengan BUMN, sektor UMKM, atau lembaga pemerintahan — ESEMKA bisa kembali bangkit. Selain itu, potensi besar ada di pasar kendaraan listrik (EV), di mana ESEMKA bisa merancang ulang visinya sebagai pionir mobil listrik nasional.
Dukungan regulasi dari pemerintah juga menjadi faktor penting. Insentif terhadap produk dalam negeri, proteksi terhadap industri otomotif nasional, serta kebijakan penggunaan mobil lokal untuk instansi pemerintahan bisa membuka pasar baru yang sangat menjanjikan.
Penutup
Kisah Aufaa yang harus melalui perjuangan hukum demi bisa membeli mobil ESEMKA mencerminkan semangat konsumen terhadap produk nasional. Namun, ini juga sekaligus mengkritisi lemahnya sistem distribusi dan pemasaran dari pihak produsen.
Dengan pabrik yang masih beroperasi dan pekerja yang tetap digaji, publik tentu berharap lebih dari ESEMKA. Merek ini masih memiliki tempat di hati sebagian masyarakat yang ingin melihat Indonesia mampu mandiri dalam industri otomotif. Tinggal bagaimana keseriusan para pemangku kepentingan — mulai dari pemerintah, produsen, hingga masyarakat — untuk menjaga dan membangkitkan kembali semangat ESEMKA.
Netizen boleh mengira ESEMKA telah mati, tapi kenyataan di lapangan berkata lain. Mobil ini masih ada, dan masih diperjuangkan — bahkan sampai ke pengadilan.
Post a Comment for "Mobil Esemka Masih Beroperasi, Netizen Terkejut, Warga Sampai Menggugat demi Bisa Membeli"