Youtube

Compass Point Turunkan Peringkat Coinbase ke ‘Sell’ Akibat Pendapatan Lemah dan Perlambatan Pasar Kripto

Navigasi.in – Di tengah tekanan makroekonomi global dan perlambatan industri kripto, perusahaan riset investasi Compass Point mengambil langkah signifikan dengan menurunkan peringkat saham Coinbase (COIN) dari “Neutral” menjadi “Sell.” Tak hanya itu, lembaga tersebut juga memangkas target harga saham akhir tahun Coinbase dari $330 menjadi $248. Langkah ini dipicu oleh kinerja keuangan kuartal kedua yang mengecewakan serta berbagai tantangan struktural yang membayangi masa depan perusahaan berbasis teknologi blockchain tersebut.

Compass Point Turunkan Peringkat Coinbase ke ‘Sell’ Akibat Pendapatan Lemah dan Perlambatan Pasar Kripto
Compass Point Turunkan Peringkat Coinbase ke ‘Sell’ Akibat Pendapatan Lemah dan Perlambatan Pasar Kripto

Penurunan peringkat ini memicu gelombang kekhawatiran di kalangan investor dan pelaku pasar kripto. Saham Coinbase, yang sebelumnya sempat mencapai harga sekitar $316, telah mengalami penurunan sebesar 18% dalam sepekan terakhir. Meskipun angka ini tampak mengkhawatirkan, Compass Point justru melihat potensi penurunan lebih lanjut yang bisa menggerus kepercayaan investor terhadap platform perdagangan aset digital terbesar di Amerika Serikat itu.

Penurunan Kinerja dan Valuasi yang Disebut "Terlalu Tinggi"

Dalam laporan analisnya, Compass Point menyatakan bahwa valuasi saham Coinbase saat ini terlalu mahal jika dibandingkan dengan fundamental bisnisnya. Meski perusahaan menunjukkan pertumbuhan pesat selama masa euforia kripto pada 2021–2022, saat ini tantangan nyata mulai terasa, terutama dalam aspek keberlanjutan model bisnis jangka panjang.

Pendapatan Coinbase dari langganan dan layanan — dua pilar utama yang selama ini menjadi tumpuan perusahaan dalam mengurangi ketergantungan terhadap volatilitas pasar — ternyata tidak memenuhi ekspektasi analis. Compass Point menyoroti adanya penurunan tajam dalam pendapatan dari layanan “Coinbase One”, sebuah produk premium berlangganan yang seharusnya menjadi sumber pendapatan stabil. Penurunan ini menjadi indikator melemahnya minat dari basis pengguna ritel, terutama setelah penurunan harga kripto secara umum.

Tak hanya itu, pendapatan dari biaya teknologi, yang berkaitan dengan layanan infrastruktur dan API untuk pengembang Web3, juga menunjukkan angka yang mengecewakan. Hal ini mencerminkan tantangan dalam menggaet pengguna institusional maupun pengembang baru dalam ekosistem kripto yang semakin kompetitif.

Persaingan dengan DeFi dan Stablecoin

Salah satu faktor besar yang menekan posisi Coinbase adalah meningkatnya dominasi platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan adopsi stablecoin yang semakin luas. Menurut Compass Point, para pengguna kripto kini semakin nyaman menggunakan protokol DeFi yang menawarkan biaya rendah, transparansi, dan insentif yang lebih menarik dibandingkan dengan layanan terpusat seperti Coinbase.

Sementara itu, stablecoin seperti USDC dan USDT menawarkan stabilitas nilai yang menarik bagi investor ritel dan institusional. Coinbase sendiri memiliki hubungan erat dengan USDC melalui kemitraan strategis dengan Circle, namun dalam beberapa bulan terakhir, pertumbuhan adopsi stablecoin tidak serta-merta mendorong peningkatan pendapatan bagi Coinbase. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan perusahaan dalam ekosistem stablecoin belum cukup untuk mengimbangi tekanan dari sektor DeFi dan turunnya volume transaksi kripto.

Ketidakpastian Regulasi Membayangi Masa Depan

Selain persoalan internal, Coinbase juga harus berhadapan dengan ketidakpastian regulasi yang terus menghantui pasar kripto di Amerika Serikat. Compass Point mencatat bahwa RUU CLARITY Act, yang diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan membentuk struktur regulasi yang lebih jelas bagi aset digital, kemungkinan besar tidak akan lolos dalam waktu dekat. Padahal, kejelasan regulasi sangat dibutuhkan oleh pelaku pasar untuk bisa merancang strategi jangka panjang.

Tanpa kerangka hukum yang solid, Coinbase dan perusahaan sejenisnya akan terus beroperasi dalam zona abu-abu yang sarat risiko hukum dan operasional. Hal ini tentu membuat investor ragu, terutama institusi besar yang menuntut kepastian hukum dalam melakukan ekspansi ke sektor aset digital.

Belum lama ini, Coinbase juga masih dalam proses hukum melawan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang menuduh perusahaan menjual sekuritas tanpa lisensi melalui platformnya. Gugatan ini mempertegas betapa krusialnya pembaruan regulasi dalam mendukung pertumbuhan sektor kripto yang sehat dan berkelanjutan.

Diversifikasi ke Perdagangan Saham Dinilai Kurang Efektif

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar kripto yang volatil, Coinbase sempat mengumumkan rencana ekspansi ke perdagangan saham. Namun Compass Point menilai strategi ini tidak akan banyak mengubah arah pertumbuhan perusahaan dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan oleh dominasi kompetitor kuat seperti Robinhood, yang sudah lebih dulu memiliki basis pengguna besar dan ekosistem perdagangan saham yang matang.

Robinhood, misalnya, telah lama dikenal sebagai pionir dalam model perdagangan bebas komisi dan telah menarik jutaan pengguna muda di Amerika Serikat. Coinbase akan sulit menandingi popularitas tersebut, terutama ketika infrastruktur dan layanan baru mereka belum benar-benar teruji di pasar yang sangat kompetitif.

Reaksi Pasar dan Pandangan Investor

Pasar merespons laporan Compass Point ini dengan hati-hati. Beberapa analis percaya bahwa penurunan peringkat ini bisa menjadi momen refleksi bagi manajemen Coinbase untuk mengevaluasi strategi bisnis mereka. Sementara sebagian lainnya melihat bahwa tekanan saat ini mungkin bersifat sementara, tergantung pada arah pasar kripto global dan dinamika regulasi di AS.

Investor institusional mulai menata ulang portofolio mereka, mempertimbangkan eksposur terhadap saham-saham teknologi kripto yang dinilai terlalu spekulatif. Beberapa investor juga mulai mencari alternatif di sektor lain seperti teknologi AI, energi terbarukan, atau manufaktur semikonduktor yang menunjukkan prospek pertumbuhan lebih stabil dalam jangka menengah.

Masa Depan Coinbase: Optimisme yang Terus Diuji

Coinbase, sebagai perusahaan publik dan salah satu pelopor adopsi kripto di kalangan arus utama, tentu masih memiliki peran besar dalam ekosistem blockchain. Namun jalan ke depan dipenuhi tantangan yang tak mudah.

Tekanan dari regulasi, persaingan DeFi, melemahnya permintaan ritel, serta performa keuangan yang belum konsisten menjadi ujian besar bagi manajemen perusahaan. Strategi diversifikasi produk, perluasan pasar internasional, dan inovasi teknologi menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan di masa depan.

Namun sebagaimana disoroti oleh Compass Point, waktu akan menjadi faktor penentu. Jika Coinbase gagal beradaptasi dalam waktu dekat, maka potensi penurunan valuasi lebih lanjut bukanlah hal yang mustahil. Sebaliknya, jika perusahaan mampu menjawab tantangan ini dengan strategi tepat dan kepemimpinan visioner, maka masa depan cerah masih mungkin dicapai — meskipun dengan kerja keras yang tidak sedikit.

Post a Comment for "Compass Point Turunkan Peringkat Coinbase ke ‘Sell’ Akibat Pendapatan Lemah dan Perlambatan Pasar Kripto"