Takut Kena Pelanggaran Hak Cipta Musik Sejumlah Kafe di Jabodetabek Ganti Backsound dengan Suara Alam
Navigasiin -
JABODETABEK — Kekhawatiran terhadap pelanggaran hak cipta musik mulai mengubah wajah industri kuliner di wilayah Jabodetabek. Jika sebelumnya musik-musik populer menjadi bagian tak terpisahkan dari suasana kafe dan restoran, kini suara kicauan burung dan gemericik air menjadi pilihan baru untuk menemani para pelanggan.
![]() |
Takut Kena Pelanggaran Hak Cipta Musik, Sejumlah Kafe di Jabodetabek Ganti Backsound dengan Suara Alam |
Fenomena ini muncul menyusul meningkatnya razia dan penegakan hukum terhadap penggunaan lagu berhak cipta di ruang publik tanpa izin. Banyak pelaku usaha kuliner merasa terancam dengan potensi sanksi denda hingga tuntutan hukum akibat memutar musik tanpa lisensi resmi.
"Daripada harus bayar lisensi mahal atau berurusan dengan hukum, kami ganti saja musik dengan suara kicau burung dan alam terbuka. Ternyata respons pelanggan juga cukup positif, lebih rileks dan natural," ujar Arif, salah satu pemilik kafe rooftop di kawasan Depok.
Langkah ini juga dinilai sebagai bentuk adaptasi kreatif terhadap regulasi yang semakin ketat. Beberapa kafe bahkan mulai mengembangkan konsep “nature cafe” dengan ambience suara hutan, air terjun, dan serangga malam demi memberikan pengalaman unik yang tetap ramah hukum.
Kendati demikian, ada pula yang melihat fenomena ini sebagai sinyal lemahnya akses terhadap musik legal yang terjangkau bagi pelaku UMKM. Diperlukan skema lisensi musik yang lebih inklusif agar usaha kecil tidak sepenuhnya meninggalkan musik sebagai bagian dari atmosfer mereka.
Dengan suara alam yang kini mengisi ruang makan, suasana kafe mungkin tak lagi semeriah dulu, tapi bagi sebagian pelanggan, kesederhanaan itu justru menjadi daya tarik baru.
Post a Comment for "Takut Kena Pelanggaran Hak Cipta Musik Sejumlah Kafe di Jabodetabek Ganti Backsound dengan Suara Alam"