Youtube

Regulasi vs Rakyat Kecil: Kisah Kusrin dan Ironi Birokrasi yang Memukul Usaha Mikro

Navigasiin - Jawa Tengah – Kusrin (52), perakit televisi asal Dusun Wonosari, Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi simbol perlawanan terhadap regulasi yang justru membunuh usaha rakyat. Tahun 2015, hidupnya hancur ketika Polda Jateng menggerebek bengkelnya dengan tuduhan melanggar UU No. 3/2014 tentang Perindustrian. 

Regulasi vs Rakyat Kecil: Kisah Kusrin dan Ironi Birokrasi yang Memukul Usaha Mikro
Regulasi vs Rakyat Kecil: Kisah Kusrin dan Ironi Birokrasi yang Memukul Usaha Mikro


karena merakit TV tanpa izin. Vonis 6 bulan penjara (masa percobaan 1 tahun) plus denda Rp2,5 juta—dan pemusnahan paksa seluruh barang dagangannya—menjadi pukulan telak bagi usaha yang ia rintis bertahun-tahun.

Regulasi yang Tak Ramah UMKM


Kasus Kusrin menguak wajah buram birokrasi Indonesia:

1. Izin yang Mahal dan Berbelit – Untuk legal, Kusrin harus mengantongi izin industri (PIRT/TDI) yang prosesnya rumit dan memakan biaya besar, sesuatu yang nyaris mustahil bagi pengusaha mikro seperti dirinya.
2. Penegakan Hukum yang Diskriminatif – Sementara pabrik besar kerap lolos dari sanksi, usaha kecil seperti milik Kusrin justru menjadi sasaran operasi.
3. Pemusnahan Aset yang Tidak Proporsional – Kejaksaan Karanganyar membakar 42 TV dan komponen elektronik milik Kusrin, alih-alih memberi kesempatan legalisasi.

Simpati Publik dan Intervensi Politik


Aksi represif aparat memicu kemarahan publik. Petisi di Change.org mendekati 30.000 tanda tangan, mendesak revisi UU yang tidak pro-rakyat kecil. Baru setelah viral, Presiden Jokowi turunPreside, memanggil Kusrin ke Istana, memberi sertifikasi SNI, dan bantuan modal.

Pertanyaan Kritis yang Masih Menggantung


1. Mengapa butuh tekanan publik agar pemerintah sadar? – Tanpa viral, mungkin Kusrin tetap jadi "penjahat" di mata hukum.
2. Berapa banyak lagi "Kusrin-Kusrin" lain yang belum tertolong? – Kasus ini hanya puncak gunung es dari persoalan regulasi yang menindas UMKM.
3. Apakah bantuan presiden cukup? – Tanpa perubahan sistemik, masalah serupa akan terus terulang.

Catatan untuk Pembuat Kebijakan


Kisah Kusrin membuktikan bahwa regulasi harusnya melindungi, bukan membunuh usaha rakyat. Pemerintah perlu:

Menyederhanakan perizinan UMKM dengan biaya terjangkau.
- Menghentikan penegakan hukum yang semena-mena terhadap usaha mikro.
- Memprioritaskan pendampingan, bukan pemusnahan.

#ReformasiRegulasi #JanganBunuhUMKM

Post a Comment for "Regulasi vs Rakyat Kecil: Kisah Kusrin dan Ironi Birokrasi yang Memukul Usaha Mikro"