Sejarah Kue Ampo Makanan Khas Pulau Jawa yang terbuat dari Tanah Liat

Navigasi Info - Ampo adalah makanan atau camilan tradisional yang terbuat dari tanah liat yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur, terutama wilayah Tuban. Bahan dasar makanan ini murni terbuat dari tanah liat tanpa ada campuran bahan apapun.

Ampo biasanya dikonsumsi sebagai makanan ringan atau camilan, terutama digemari oleh kalangan wanita yang sedang hamil. Efek buruk dari kebiasaan makan ampo adalah dapat membuat seseorang sering merasa mengantuk dan tertidur dengan sendirinya.

mengakui Kebiasaan makan lempung ini disebut juga dengan geofagi, dilakukan oleh beberapa masyarakat di belahan dunia, biasanya dimiliki oleh orang yang tinggal di daerah tropis dan hangat. Kebiasaan ini banyak dimiliki oleh masyarakat dari berbagai negara di dunia, meski sebagian besar negara yang memiliki kebiasaan memakan tanah liat ini tidak pernah mengakuinya.

Sejarah Kue Ampo


Ampo sudah menjadi kuliner khas Tuban sejak zaman dulu. Kebiasaan makan ampo ini ternyata dimulai dari masyarakat Trowulan yang menjadikan ampo sebagai makanan alternatif saat terjadi masa-masa sulit pada zaman penjajahan Belanda.

Terletak di pesisir utara Pulau Jawa, Kabupaten Tuban merupakan salah satu pelabuhan yang makmur dan sejahtera. Kawasan ini juga digunakan sebagai jalur perdagangan penting yang sering disinggahi oleh pedagang kaya raya.

Sejak saat itulah kue ampo menjadi semakin populer dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat Tuban.

Nilai sejarah yang terdapat di Kue Ampo yang berasal dari Tuban yaitu Ampo pernah menjadi makanan yang dimakan masyarakat Tuban ketika kesulitan membeli beras di masa kolonial Belanda. Warga sekitar kemudian membuat Ampo yang tanah liatnya diambil di endapan lumpur di air tepi Sungai Bengawan Solo. Sedangkan Kue Ampo di Cirebon biasa dijadikan ritual adat seperti di Acara Sedekah Bumi untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Kebiasaan memakan tanah liat atau yang disebut geofagi ini tidak hanya ada di Indonesia. Beberapa negara di dunia terutama yang tinggal di daerah tropis dan hangat sebenarnya juga sering melakukan geofagi.

Dampak Memakan Ampo Untuk kesehatan Tubuh


Mitos


Makanan dari tanah liat yang diberi nama "Ampo" ini sudah menjadi makanan tradisional yang dipercaya oleh masyarakat di Pulau Jawa, terutama masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur dipercaya dapat menguatkan sistem pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat yang dapat mengobati beberapa macam penyakit.

Khasiat Kue Ampo

Kue Ampo Bukan karena sembarang maksud orang mengonsumsi Kue Ampo. Di masyarakat, Kue Ampo dipercaya bisa menguatkan sistem pencernaan dan menjadi obat dari segala penyakit. Diperkuat dengan adanya studi yang mengatakan tanah liat atau lempung, yang tentunya telah steril, bisa membantu melindungi tubuh dari serangan virus dan bakteri. Namun jika tidak memperhatikan betul kesterilan tanah liat yang dibuat Kue Ampo, hal tersebut dapat mengakibatkan berbagai risiko seperti terkontaminasi kotoran hewan atau manusia yang telah tinggal bertahun-tahun dalam tanah hingga risiko tetanus.

Keuntungan


Sebuah studi menyebutkan bahwa ternyata tanah liat atau lempung yang steril tersebut memiliki efek menyamankan perut dan membantu melindungi dari serangan virus dan bakteri.

Tanah liat juga bisa mengikat hal yang berbahaya seperti mikrob, patogen dan virus. Sehingga lempung yang dimakan itu bisa menjadi semacam pelindung, semacam masker lumpur untuk usus.

Kerugian


Ada risiko yang jelas dalam konsumsi tanah liat yang terkontaminasi oleh kotoran hewan atau manusia, khususnya risiko dari telur parasit, seperti cacing gelang yang dapat tinggal selama bertahun-tahun di dalam tanah dan dapat menimbulkan masalah. Juga dapat meningkatkan risiko terjangkit Tetanus. Namun, risiko ini umumnya sudah dipahami oleh sebagian besar masyarakat atau suku yang mengonsumsi tanah liat. Kegemaran anak-anak untuk terlibat dalam mengonsumsi ampo membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi cacing. Bahaya lain yang terkait dengan mengonsumsi tanah liat mencakup kerusakan enamel gigi, menelan berbagai bakteri, berbagai bentuk pencemaran tanah, dan obstruksi usus. Namun proses pengolahan tanah liat yang cukup bagus dengan cara memasak atau dipanggang dapat mengurangi risiko tersebut.

Cara pembuatan Kue Ampo



Cara membuat Ampo sangat sederhana dan mudah. Namun, tanah yang digunakan sebagai bahan baku membuat ampo tidak bisa sembarangan, melainkan harus berjenis tanah liat yang bertekstur lembut dan bebas dari pasir, kerikil, atau batu.

Dari tanah yang sudah dikumpulkan, pembuat kemudian membentuk semacam adonan berbentuk kotak atau bentuk tertentu lainnya dengan menambahkan air secukupnya agar adonan tanah menjadi kalis dengan ciri tidak lengket di tangan. Untuk membuat adonan kotak tersebut, tanah ditambah air sedikit demi sedikit sambil sesekali ditumbuk dengan alat semacam palu besar dari kayu. Setelah adonan kotak siap, proses berikutnya adalah mengikis atau menyerut tanah di bagian atas adonan sedikit demi sedikit dengan menggunakan bilah pisau bambu. Hasil serutan tanah yang berbentuk seperti stik wafer dengan panjang 6–8 cm itu yang disebut ampo. Ampo kemudian dikumpulkan dan ditempatkan pada semacam periuk gerabah tanah liat untuk diasapi di atas tungku kayu bakar.

Itulah beberapa hal mengenai kue ampo semoga bermanfaat dan terimakasih telah berkunjung. 
navigasiin
navigasiin navigasiin adalah portal Situs Berita Berbahasa Indonesia yang menyajikan berita terkini terpercaya sebagai petunjuk inspirasi anda

Posting Komentar untuk "Sejarah Kue Ampo Makanan Khas Pulau Jawa yang terbuat dari Tanah Liat"