Youtube

Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Saat Libur Sekolah, BGN Siapkan Skema Khusus Hingga Awal 2026

NAVIGASI.IN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program strategis nasional di bidang kesehatan dan pembangunan sumber daya manusia dipastikan tetap berjalan selama masa libur sekolah Desember 2025 hingga awal Januari 2026. Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyiapkan berbagai skema dan alternatif penyaluran agar manfaat program ini tetap dirasakan oleh kelompok sasaran, khususnya anak-anak usia sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Saat Libur Sekolah, BGN Siapkan Skema Khusus Hingga Awal 2026
Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Saat Libur Sekolah, BGN Siapkan Skema Khusus Hingga Awal 2026


Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, yang menegaskan bahwa libur sekolah tidak menjadi alasan terhentinya pemenuhan gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan yang sangat membutuhkan asupan nutrisi berkualitas.

“Untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita, program berjalan seperti biasa. Sedangkan untuk anak sekolah, masing-masing Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan melakukan inventarisasi terkait kesiapan dan kesediaan siswa untuk tetap menerima MBG selama masa libur,” ujar Dadan saat dikonfirmasi, Minggu (21/12/2025).

Komitmen ini menegaskan keseriusan pemerintah dalam memastikan keberlanjutan program MBG sebagai bagian dari upaya jangka panjang meningkatkan kualitas kesehatan dan kecerdasan generasi muda Indonesia.

MBG sebagai Pilar Pembangunan Sumber Daya Manusia

Program Makan Bergizi Gratis bukan sekadar program bantuan pangan, melainkan bagian dari strategi nasional pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pemerintah menilai bahwa pemenuhan gizi sejak usia dini menjadi fondasi utama dalam membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.

Berbagai studi menunjukkan bahwa permasalahan gizi seperti stunting, anemia, dan kekurangan mikronutrien masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Anak-anak dari keluarga rentan kerap mengalami ketidakpastian asupan gizi, terutama ketika kegiatan belajar mengajar dihentikan sementara akibat libur panjang.

Dalam konteks inilah, keberlanjutan program MBG selama libur sekolah menjadi sangat penting agar anak-anak tidak kehilangan sumber asupan gizi yang sebelumnya mereka dapatkan secara rutin.

Skema Khusus Penyaluran MBG Selama Libur Sekolah

BGN menyadari bahwa mekanisme penyaluran MBG saat hari aktif sekolah tidak sepenuhnya dapat diterapkan selama libur. Oleh sebab itu, pendekatan fleksibel dan adaptif diterapkan melalui pendataan dan penyesuaian skema distribusi.

Inventarisasi oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)

Dadan Hindayana menjelaskan bahwa setiap SPPG di daerah akan melakukan inventarisasi terkait:

  • Jumlah siswa yang bersedia datang ke sekolah selama libur
  • Frekuensi pengambilan makanan
  • Alternatif distribusi bagi siswa yang tidak dapat hadir

Inventarisasi ini dilakukan untuk memastikan distribusi MBG tetap tepat sasaran dan efisien.

“Masing-masing SPPG perlu melakukan pendataan berapa banyak dan berapa sering anak-anak bersedia datang ke sekolah,” jelas Dadan.

Pemberian Makanan Siap Santap di Awal Libur

Pada awal masa libur sekolah, BGN menyiapkan skema pemberian makanan siap santap untuk maksimal empat hari. Menu yang disediakan dirancang agar memiliki nilai gizi tinggi, praktis, serta aman dikonsumsi.

“Awal libur diberikan makanan siap santap untuk maksimal empat hari dengan menu berkualitas seperti telur, buah, susu, abon, atau dendeng,” ujar Dadan.

Menu tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kandungan protein, ketahanan pangan, serta tingkat penerimaan anak-anak terhadap makanan yang disediakan.

Opsi Pengantaran MBG ke Rumah Siswa

BGN juga menyiapkan opsi pengantaran makanan ke rumah siswa bagi mereka yang tidak bersedia atau tidak memungkinkan untuk datang ke sekolah. Skema ini masih dalam tahap perancangan dan pendataan.

“Untuk sisa hari, jika siswa bersedia datang ke sekolah dibagikan di sekolah. Jika tidak, perlu didata mekanisme delivery ke rumah-rumah atau diambil di SPPG,” kata Dadan.

“Kita sedang merancang sistem delivery setelah empat hari libur,” tambahnya.

Opsi ini diharapkan mampu menjangkau siswa yang tinggal jauh dari sekolah, memiliki keterbatasan transportasi, atau berada di wilayah dengan kondisi geografis tertentu.

Penyesuaian Menu Menjadi Bahan Kering

Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menyampaikan bahwa menu MBG selama libur sekolah dapat disesuaikan menjadi bahan kering agar lebih awet dan praktis.

“MBG menjadi bahan kering, misalnya buah, susu, roti buatan UMKM, dan telur. Telurnya agar awet menggunakan telur asin,” jelas Nanik.

Penyesuaian ini bertujuan menghindari risiko makanan rusak serta memberi fleksibilitas bagi keluarga dalam mengatur waktu konsumsi.

Orang Tua Diperbolehkan Mengambil MBG

BGN juga memperbolehkan orang tua siswa untuk mengambil menu MBG ke sekolah. Mekanisme ini dinilai mempermudah distribusi sekaligus memastikan makanan benar-benar diterima oleh anak.

“Orang tuanya boleh yang ambil. Prinsipnya kita memberi makan bergizi untuk perbaikan gizi, jadi meski libur kita usahakan anak-anak tetap mendapat asupan gizi,” ujar Nanik.

Tidak Bersifat Wajib dan Tidak Dipaksa

BGN menegaskan bahwa MBG selama libur sekolah tidak bersifat wajib. Pelaksanaannya disesuaikan dengan kesepakatan antara sekolah, siswa, dan orang tua.

“Kalau muridnya mau ambil di sekolah ya kita kasih, kalau tidak mau ya tidak kita kasih. Jadi tidak dipaksa,” tegas Nanik.

Tantangan dan Evaluasi Program

Meski dirancang dengan berbagai alternatif, pelaksanaan MBG selama libur sekolah tetap menghadapi tantangan seperti pendataan siswa, distribusi logistik, pengawasan kualitas makanan, serta koordinasi lintas sektor.

BGN menegaskan bahwa evaluasi berkelanjutan akan dilakukan untuk memastikan program berjalan efektif dan berkelanjutan.

Upaya Menekan Stunting Tetap Berjalan

Keberlanjutan MBG selama libur sekolah diharapkan dapat menjaga konsistensi asupan gizi anak serta mendukung upaya nasional menurunkan angka stunting. Asupan protein, vitamin, dan mineral yang cukup dinilai sangat krusial dalam masa pertumbuhan.

Kesimpulan

Keputusan Badan Gizi Nasional untuk tetap menjalankan Program Makan Bergizi Gratis selama libur sekolah Desember 2025 hingga awal Januari 2026 menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam menjaga kesehatan dan kualitas gizi anak Indonesia.

Dengan skema distribusi yang fleksibel, menu yang disesuaikan, serta pendekatan yang tidak memaksa, MBG diharapkan mampu terus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan menjadi investasi jangka panjang bagi masa depan generasi bangsa.

Post a Comment for "Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Saat Libur Sekolah, BGN Siapkan Skema Khusus Hingga Awal 2026"