Youtube

Pemerintah Lampung Barat Tanggap Darurat Bencana Cuaca Ekstrem di Balik Bukit

Lampung Barat – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menunjukkan respons cepat terhadap musibah cuaca ekstrem yang melanda Kecamatan Balik Bukit pada Senin (29/9/2025) lalu. Peristiwa yang terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang itu menyebabkan kerusakan material dan non-material di sejumlah titik, serta menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat.

Pemerintah Lampung Barat Tanggap Darurat Bencana Cuaca Ekstrem di Balik Bukit
Pemerintah Lampung Barat Tanggap Darurat Bencana Cuaca Ekstrem di Balik Bukit


Dalam laporan resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat, tercatat beberapa pohon berukuran besar tumbang di titik-titik vital, seperti di depan Kantor BPJS, Pekon Wates (depan Bulog dan Polres), Pekon Sebarus (Asrama Polisi dan Umbulioh), hingga Pekon Padang Dalom. Pohon-pohon yang tumbang tidak hanya menghalangi jalur lalu lintas, tetapi juga menimpa rumah warga, fasilitas umum, bahkan menimbulkan kerusakan pada kendaraan yang sedang melintas.

Kerusakan paling signifikan terjadi di Pekon Padang Dalom. Berdasarkan pendataan, sebanyak 1 rumah mengalami rusak total, 9 rumah rusak berat, dan 15 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Selain kerusakan material, dilaporkan juga terdapat satu warga yang mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Respons Cepat Pemerintah Kabupaten

Mengetahui adanya bencana ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lampung Barat, Drs. Nukman, MM, langsung turun ke lapangan pada Selasa (30/9/2025). Dalam kunjungannya, Sekda tidak hanya meninjau lokasi terdampak, tetapi juga menyerahkan bantuan darurat kepada para korban di Pekon Padang Dalom.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, kami turut prihatin atas musibah yang terjadi. Semoga saudara-saudara kita yang terdampak diberikan ketabahan, kekuatan, dan segera bisa bangkit kembali seperti sediakala,” ujar Nukman di hadapan warga yang rumahnya rusak.

Nukman menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam. Seluruh perangkat daerah, mulai dari BPBD, Dinas Sosial, aparat pekon, hingga unsur TNI-Polri, telah digerakkan sejak hari pertama untuk membantu masyarakat. Fokus utama pemerintah saat ini adalah memastikan keselamatan warga, melakukan pembersihan area terdampak, serta menyalurkan bantuan logistik.

Gotong Royong Jadi Kekuatan Utama

Salah satu hal yang menonjol dalam penanganan bencana ini adalah kuatnya semangat gotong royong masyarakat. Warga setempat bersama aparat pekon bahu-membahu membantu membersihkan jalan, mengevakuasi puing-puing bangunan, serta menyingkirkan pohon tumbang yang menghalangi jalan raya.

“Kami tidak bisa hanya menunggu pemerintah. Ini rumah kita, kampung kita, jadi kita semua harus saling bantu. Syukur alhamdulillah pemerintah juga cepat datang memberi bantuan,” kata Mulyadi, salah seorang warga Pekon Padang Dalom yang rumahnya mengalami kerusakan ringan.

Bentuk gotong royong ini menjadi bukti bahwa kebersamaan masih menjadi modal sosial yang kuat di tengah masyarakat Lampung Barat, terutama dalam menghadapi bencana alam yang datang secara tiba-tiba.

Pesan Waspada dari Pemerintah

Selain memberikan bantuan langsung, Sekda Lampung Barat juga menyampaikan imbauan penting kepada seluruh masyarakat. Ia menekankan bahwa perubahan iklim global telah membuat cuaca semakin sulit diprediksi. Hujan deras disertai angin kencang bisa datang sewaktu-waktu, sehingga kewaspadaan harus selalu ditingkatkan.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada, khususnya saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Jika memungkinkan, hindari berteduh di bawah pohon besar, dan segera laporkan jika melihat potensi bahaya di lingkungan sekitar,” jelas Nukman.

Imbauan ini sejalan dengan instruksi nasional tentang kesiapsiagaan bencana, di mana setiap warga diminta memiliki pengetahuan dasar mitigasi, seperti jalur evakuasi, lokasi aman, serta cara melindungi diri ketika terjadi bencana alam.

Dampak Sosial dan Psikologis

Musibah ini bukan hanya menimbulkan kerugian fisik, tetapi juga berdampak pada kondisi psikologis masyarakat. Beberapa warga yang rumahnya rusak mengaku masih trauma ketika hujan deras kembali turun. Anak-anak pun menjadi lebih takut mendengar suara angin kencang.

“Anak saya menangis terus kalau dengar suara hujan deras, dia takut rumahnya ambruk lagi,” ungkap Siti Maryam, seorang ibu rumah tangga di Pekon Padang Dalom yang rumahnya mengalami kerusakan sedang.

Pemerintah daerah menyadari hal ini, dan melalui Dinas Sosial, direncanakan program trauma healing bagi anak-anak dan keluarga yang terdampak. Kegiatan ini akan melibatkan relawan dan tenaga psikolog dari universitas setempat.

Kerugian Material

Pemerintah Lampung Barat Tanggap Darurat Bencana Cuaca Ekstrem di Balik Bukit
Pemerintah Lampung Barat Tanggap Darurat Bencana Cuaca Ekstrem di Balik Bukit


Berdasarkan data sementara BPBD, estimasi kerugian material akibat bencana ini mencapai ratusan juta rupiah. Kerusakan rumah, fasilitas umum, serta biaya perbaikan jaringan listrik menjadi faktor utama. PLN sendiri melaporkan bahwa beberapa tiang listrik mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon tumbang, meski kini sudah dalam tahap perbaikan.

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menyatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk memastikan adanya bantuan lanjutan, baik berupa dana perbaikan maupun dukungan logistik tambahan.

Sinergi Semua Pihak

Kecepatan penanganan bencana di Balik Bukit tidak lepas dari sinergi banyak pihak. Selain pemerintah daerah, aparat TNI-Polri, dan relawan, dukungan juga datang dari organisasi masyarakat, karang taruna, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kebencanaan.

Kapolres Lampung Barat, AKBP Rully Andhika, menyatakan bahwa pihaknya menurunkan personel untuk membantu evakuasi serta mengatur lalu lintas. “Kami pastikan jalur utama kembali normal dan aman digunakan masyarakat. Personel juga membantu warga membersihkan rumah yang terdampak,” ujarnya.

Pelajaran dari Musibah

Bencana ini menjadi pelajaran penting tentang perlunya kesiapsiagaan. Pemerintah daerah berencana memperkuat program edukasi kebencanaan, terutama di sekolah-sekolah dan tingkat pekon. Harapannya, masyarakat memiliki kesadaran lebih tinggi tentang langkah-langkah yang harus diambil saat bencana terjadi.

“Kami ingin setiap rumah tangga memiliki rencana darurat. Misalnya, tahu di mana harus berlindung, apa saja yang perlu diselamatkan, dan bagaimana cara mengevakuasi anak-anak dan lansia,” kata Kepala BPBD Lampung Barat, Bambang Hermanto.

Pemerintah juga akan melakukan penanaman pohon dengan jenis yang lebih tahan angin, serta mengimbau warga untuk memangkas cabang-cabang besar yang berpotensi tumbang.

Harapan untuk Pemulihan

Meski situasi darurat sudah teratasi, proses pemulihan pascabencana masih panjang. Warga yang rumahnya rusak berat membutuhkan waktu dan biaya besar untuk memperbaiki. Pemerintah berjanji tidak akan meninggalkan masyarakat sendirian dalam menghadapi fase pemulihan ini.

“Kami akan terus dampingi warga sampai kondisi benar-benar pulih. Pemerintah hadir bukan hanya saat bencana, tetapi juga setelahnya, sampai masyarakat bisa kembali hidup normal,” tegas Sekda Nukman.

Penutup

Bencana cuaca ekstrem di Balik Bukit, Lampung Barat, menjadi pengingat bahwa tantangan perubahan iklim nyata adanya. Peran pemerintah, sinergi masyarakat, serta kesadaran bersama untuk lebih waspada adalah kunci menghadapi kondisi alam yang semakin tidak menentu.

Dari musibah ini, lahir semangat gotong royong dan solidaritas, yang menjadi modal penting untuk membangun kembali kehidupan masyarakat. Harapannya, dengan pengalaman ini, Lampung Barat akan semakin siap menghadapi segala bentuk bencana di masa depan.

Post a Comment for "Pemerintah Lampung Barat Tanggap Darurat Bencana Cuaca Ekstrem di Balik Bukit"