Youtube

Pemprov Lampung Gelar Doa Bersama untuk Persatuan dan Kedamaian

Navigasi.in, Bandar Lampung — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar Doa Bersama bersama segenap elemen masyarakat di Gedung DPRD Provinsi Lampung pada Minggu, 31 Agustus 2025. Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat persatuan, menjaga kerukunan, serta menciptakan suasana kondusif di tengah dinamika kebangsaan yang semakin kompleks. Selain itu, doa bersama juga ditujukan agar Provinsi Lampung senantiasa aman, damai, dan sejahtera.

Pemprov Lampung Gelar Doa Bersama untuk Persatuan dan Kedamaian
Pemprov Lampung Gelar Doa Bersama untuk Persatuan dan Kedamaian


Hadir dalam kegiatan tersebut para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, perwakilan kepemudaan, organisasi masyarakat sipil, serta komunitas pengemudi termasuk perwakilan ojek online. Kehadiran lintas elemen ini menunjukkan betapa kuatnya komitmen Pemprov Lampung dalam merawat keberagaman sekaligus menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan pemisah.

Kehadiran Gubernur Rahmat Mirzani Djausal

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, memimpin jalannya acara doa bersama ini. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi merupakan wujud nyata dari harapan besar: mewujudkan Indonesia yang bersatu, maju, dan sejahtera melalui kebersamaan yang kokoh.

Rahmat menilai dinamika kebangsaan saat ini menunjukkan dua sisi. Di satu sisi, aspirasi masyarakat tumbuh semakin kuat. Di sisi lain, perbedaan pendapat semakin terbuka. Baginya, semua itu merupakan tanda kedewasaan demokrasi yang harus dijaga dengan sikap saling menghargai. “Lampung sebagai Sai Bumi Ruwa Jurai adalah rumah besar bagi keberagaman, tempat semua suku, agama, dan budaya hidup berdampingan dalam harmoni,” ucap Gubernur.

Ia melanjutkan, “Tugas kita adalah memastikan kepedulian tersebut tersalurkan secara konstruktif dan menjunjung tinggi persatuan, sehingga energi bangsa tidak habis dalam perpecahan.”

Doa Sebagai Perekat Bangsa

Salah satu pesan mendalam yang disampaikan Gubernur adalah tentang makna doa. Menurutnya, doa tidak hanya berfungsi sebagai penghubung manusia dengan Tuhan, tetapi juga sebagai ikatan batin antarumat manusia. “Hari ini kita membuktikan bahwa doa tidak hanya menghubungkan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengikat hati kita satu sama lain. Semoga doa kita menjadi cahaya yang menerangi jalan bangsa ini menuju masa depan yang gemilang,” tutur Rahmat.

Pesan tersebut mendapat sambutan hangat dari tokoh agama yang hadir. Bagi mereka, doa bersama lintas elemen ini merupakan simbol bahwa kebersamaan bisa tumbuh di atas perbedaan keyakinan, adat, maupun pandangan politik. Hal inilah yang menjadikan Lampung tetap kuat dan solid di tengah tantangan zaman.

Menghadapi Rencana Aksi Unjuk Rasa

Salah satu isu yang menjadi perhatian dalam doa bersama ini adalah rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar pada 1 September 2025. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal memberikan imbauan khusus kepada seluruh masyarakat Lampung agar tetap menjaga kondusivitas daerah.

“Tentunya yang kita tidak inginkan adanya anarkisme-anarkisme yang saya yakin tidak dilakukan oleh orang yang akan berdemo besok. Karena demonya ini benar-benar menyuarakan hati masyarakat,” jelasnya. Ia menekankan bahwa unjuk rasa adalah bagian dari hak demokratis masyarakat, tetapi harus dilaksanakan dengan tertib dan damai.

Gubernur juga menegaskan bahwa para demonstran bukanlah orang asing. Mereka adalah bagian dari masyarakat Lampung sendiri. “Yang demo kan adik-adik sendiri, saudara sendiri, anak-anak kita sendiri, kira-kira begitu. Dan mereka juga hanya ingin menyampaikan aspirasi. Bukan mau yang macam-macam,” tuturnya menutup pernyataan.

Makna Kebersamaan dalam Keberagaman

Doa bersama ini juga memperlihatkan betapa Lampung masih memegang teguh falsafah Sai Bumi Ruwa Jurai. Falsafah ini mengandung makna bahwa Lampung adalah tanah yang dihuni berbagai suku dan budaya, yang semuanya memiliki hak untuk hidup berdampingan secara harmonis.

Tokoh adat yang hadir dalam kegiatan ini menegaskan bahwa sejak lama Lampung menjadi titik temu berbagai peradaban, mulai dari masyarakat Lampung asli hingga pendatang dari berbagai daerah. “Kebersamaan adalah warisan budaya Lampung yang tidak boleh hilang. Dengan doa bersama ini, kita sedang merawat warisan itu,” ungkap salah satu tokoh adat.

Respon Masyarakat dan Organisasi

Berbagai organisasi yang hadir memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah Pemprov Lampung. Perwakilan komunitas ojek online menilai kegiatan ini mampu mengikat rasa persaudaraan di tengah perbedaan profesi dan latar belakang. Sementara itu, perwakilan organisasi kepemudaan menyatakan siap mendukung terciptanya suasana damai, terutama menjelang aksi unjuk rasa yang akan berlangsung esok hari.

Masyarakat pun berharap agar kegiatan serupa terus digelar, tidak hanya pada momentum tertentu, tetapi juga secara rutin untuk mempererat tali persaudaraan. “Doa bersama ini bukan hanya untuk pejabat, tetapi untuk semua orang. Kami senang bisa diundang, karena ini artinya pemerintah tidak melupakan masyarakat kecil,” ujar seorang warga yang hadir.

Pentingnya Menjaga Persatuan di Tengah Dinamika Bangsa

Kondisi sosial-politik Indonesia yang penuh dinamika membuat kegiatan semacam ini semakin penting. Perbedaan pandangan politik, isu ekonomi, hingga gesekan sosial bisa berpotensi menimbulkan konflik. Namun, jika ada ruang kebersamaan seperti doa bersama, potensi konflik dapat ditekan. Hal ini sejalan dengan prinsip demokrasi yang bukan hanya soal kebebasan berpendapat, tetapi juga tentang tanggung jawab menjaga persatuan.

Pengamat politik lokal menilai kegiatan ini adalah strategi yang tepat untuk mencegah polarisasi. “Doa bersama adalah pendekatan kultural yang sangat efektif di masyarakat Indonesia. Ketika tokoh agama, tokoh adat, dan pemerintah duduk bersama, maka masyarakat akan lebih tenang. Pesan persatuan yang disampaikan lebih mudah diterima,” kata seorang pengamat.

Harapan ke Depan

Doa bersama di DPRD Lampung bukan hanya seremonial sesaat, melainkan awal dari upaya panjang merawat persatuan di tengah perbedaan. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia. Jika Lampung bisa menjaga harmoni di tengah keragaman, maka daerah lain pun dapat melakukan hal yang sama.

Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menutup acara dengan penuh optimisme. Ia berharap doa yang dipanjatkan dapat menjadi energi positif bagi Lampung dan Indonesia. “Semoga doa kita hari ini menjadi ikatan yang kuat. Ikatan yang membuat kita semakin kokoh menghadapi tantangan zaman, dan membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.


Tag: #Lampung #DoaBersama #Persatuan #Kerukunan #PemprovLampung

Post a Comment for "Pemprov Lampung Gelar Doa Bersama untuk Persatuan dan Kedamaian"