Youtube

Ketika Kubilai Khan Menyerbu Jawa, Kekaisaran Terbesar yang Dipermalukan

Navigasi.in – Sejarah Nusantara penuh dengan kisah heroik yang kadang terlupakan. Salah satunya adalah peristiwa besar di akhir abad ke-13, ketika pasukan Kekaisaran Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan mengirim armada raksasa untuk menghukum kerajaan kecil di Jawa. Namun, alih-alih menaklukkan, mereka justru dipermalukan dan pulang dengan tangan kosong. Kisah ini menjadi salah satu catatan penting dalam sejarah dunia, sekaligus titik awal berdirinya kerajaan besar Majapahit.

Ketika Kubilai Khan Menyerbu Jawa, Kekaisaran Terbesar yang Dipermalukan
Ketika Kubilai Khan Menyerbu Jawa, Kekaisaran Terbesar yang Dipermalukan


Kaisar dari Langit

Pada puncak kejayaannya, Kekaisaran Mongol merupakan kekuatan militer dan politik terbesar di dunia. Wilayahnya membentang luas dari Laut Kaspia di barat hingga Laut Kuning di timur, dari padang rumput Asia Tengah hingga Tembok Besar Tiongkok. Kekuasaan Mongol menciptakan ketakutan sekaligus kekaguman di berbagai penjuru dunia.

Salah satu tokoh sentral dalam sejarah ini adalah Kubilai Khan, cucu dari Genghis Khan. Ia bukan hanya penakluk ulung, tetapi juga pendiri Dinasti Yuan di Tiongkok. Kubilai Khan dikenal sebagai pemimpin yang cerdas, tegas, dan ambisius. Ia mengirimkan utusan ke berbagai kerajaan Asia untuk menuntut pengakuan kedaulatan. Pesannya sederhana namun keras: tunduk pada kekuasaan Mongol, atau bersiap menghadapi kehancuran.

Emas, Telinga, dan Penghinaan

Tahun 1289, sebuah utusan Mongol dikirim ke kerajaan Singhasari di Jawa. Kala itu, kerajaan ini dipimpin oleh Raja Kertanegara, sosok visioner yang ingin menyatukan Nusantara di bawah satu panji kekuasaan. Singhasari dikenal sebagai kerajaan yang makmur dan memiliki pengaruh luas di kawasan Asia Tenggara.

Namun, permintaan Kubilai Khan dianggap sebagai penghinaan besar. Kertanegara tidak mau menjadi bawahan asing, apalagi dari kekaisaran yang datang ribuan kilometer jauhnya. Alih-alih tunduk, Kertanegara justru mempermalukan utusan Mongol. Sang utusan disiksa, bahkan telinganya dipotong sebelum diusir kembali ke negerinya.

Penghinaan ini dianggap sebagai pelecehan terhadap martabat Kubilai Khan. Kabar tersebut sampai ke istana Dinasti Yuan. Kubilai Khan yang terkenal berwibawa segera marah besar. Dengan wajah dingin, ia memerintahkan hukuman: Singhasari harus dibakar, dan tahtanya dihancurkan.

Armada Besar ke Jawa

Pada tahun 1292, Kubilai Khan mengerahkan ekspedisi besar-besaran ke arah selatan. Sekitar 20.000 prajurit dengan ratusan kapal dikirim untuk menghukum Singhasari. Tujuan mereka jelas: membalas penghinaan Kertanegara dan menundukkan Jawa di bawah bendera Mongol.

Namun, ketika pasukan itu tiba di Jawa, keadaan sudah berubah drastis. Raja Kertanegara telah tewas akibat kudeta yang dilakukan oleh Jayakatwang dari Kediri. Bagi pasukan Mongol, kondisi ini menimbulkan kebingungan. Mereka kehilangan musuh utama yang menjadi alasan ekspedisi. Tetapi kesempatan lain segera muncul.

Raden Wijaya: Strategi Licik Sang Penerus

Di tengah situasi kacau, muncul seorang bangsawan muda bernama Raden Wijaya. Ia adalah menantu Kertanegara yang baru saja kehilangan mertua sekaligus pelindung politiknya. Raden Wijaya melihat peluang besar untuk membangun kekuasaan baru. Ia mendekati pasukan Mongol dengan sikap tunduk, seolah-olah ia ingin membantu mereka.

Raden Wijaya mengaku setia kepada Kubilai Khan dan bersedia bekerja sama untuk menghancurkan Jayakatwang. Pasukan Mongol yang datang dari jauh akhirnya percaya. Dengan kekuatan gabungan antara prajurit Mongol dan pasukan Jawa yang setia pada Raden Wijaya, Jayakatwang berhasil ditaklukkan. Kediri jatuh, dan musuh utama Raden Wijaya disingkirkan.

Pengkhianatan yang Menghancurkan Mongol

Setelah kemenangan atas Kediri, pasukan Mongol mengira mereka akan segera menancapkan kekuasaan di Jawa. Namun, mereka tidak menyadari bahwa Raden Wijaya telah menyiapkan jebakan. Begitu Jayakatwang ditumbangkan, Raden Wijaya mulai menyerang balik pasukan Mongol secara mendadak.

Pasukan Mongol yang sudah lelah setelah perjalanan panjang dan pertempuran besar menjadi tidak siap menghadapi serangan mendadak. Mereka berada di wilayah yang asing, tanpa dukungan logistik memadai, serta menghadapi prajurit Jawa yang menguasai medan. Akibatnya, mereka porak-poranda.

Raden Wijaya memanfaatkan momentum ini untuk menegakkan kekuasaan barunya. Dari pengkhianatan strategis ini, ia berhasil menyingkirkan dua musuh sekaligus: Jayakatwang yang membunuh mertuanya, dan pasukan Mongol yang mencoba menaklukkan Jawa.

Kekalahan yang Tak Pernah Terlupa

Bagi Kekaisaran Mongol, kekalahan ini menjadi aib besar. Kubilai Khan, yang dikenal menaklukkan hampir seluruh dunia, justru gagal menundukkan kerajaan kecil di Jawa. Catatan resmi Dinasti Yuan mencatat ekspedisi itu sebagai kegagalan besar, bahkan pasukan Mongol harus pulang tanpa kemenangan.

Ironisnya, dari kegagalan ini justru lahir sebuah kekuatan baru. Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293. Majapahit kemudian tumbuh menjadi kerajaan besar yang menguasai hampir seluruh Nusantara, bahkan menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di Asia.

Kekalahan Mongol di Jawa menjadi bukti bahwa keberanian dan strategi dapat mengalahkan kekuatan militer terbesar sekalipun. Peristiwa ini juga menjadi pengingat bahwa kekuasaan tidak selalu ditentukan oleh jumlah pasukan, melainkan oleh kecerdikan, keberanian, dan kemampuan memanfaatkan peluang.

Pelajaran Sejarah dari Jawa

Kisah ekspedisi Kubilai Khan ke Jawa mengajarkan beberapa hal penting. Pertama, sebuah kerajaan kecil pun bisa melawan tirani besar jika memiliki kepemimpinan yang cerdas. Kedua, diplomasi dan strategi bisa lebih menentukan daripada sekadar kekuatan militer. Dan ketiga, sejarah sering kali ditentukan oleh keputusan satu atau dua tokoh yang berani mengambil risiko.

Hingga kini, kisah ini terus menjadi legenda di Jawa dan Nusantara. Kubilai Khan mungkin menaklukkan sebagian besar dunia, tetapi tanah Jawa memberinya pelajaran berharga: tidak semua kerajaan bisa ditaklukkan dengan pedang.

Kesimpulan

Ekspedisi Mongol ke Jawa tahun 1292–1293 adalah salah satu peristiwa paling dramatis dalam sejarah Asia. Sebuah kekaisaran besar yang merasa tak terkalahkan justru dipermalukan oleh kerajaan kecil dengan strategi cerdas. Dari kegagalan itu lahir Majapahit, kerajaan yang kelak menguasai Nusantara dan menjadi simbol kejayaan bangsa Indonesia di masa lalu.

Sejarah ini membuktikan, keberanian melawan tirani akan selalu dikenang, meski datang dari tanah kecil di ujung dunia. Dan Jawa, dengan segala kisah heroiknya, telah mengajarkan dunia bahwa tidak ada kekuasaan yang benar-benar abadi.

“Mongol bisa menaklukkan dunia… tapi tidak tanah kecil bernama Jawa.”

#sejarah #jawa #perang #mongol #kerajaan #majapahit

Post a Comment for "Ketika Kubilai Khan Menyerbu Jawa, Kekaisaran Terbesar yang Dipermalukan"