Youtube

JPMorgan: Bitcoin Undervalued Dibandingkan Emas Saat Volatilitas Rekor Terendah

NAVIGASI.in — Dunia keuangan global kembali diguncang oleh analisis terbaru dari JPMorgan Chase & Co. yang menyatakan bahwa Bitcoin (BTC) saat ini diperdagangkan di bawah nilai wajarnya jika dibandingkan dengan emas. Laporan ini muncul di tengah kondisi volatilitas Bitcoin yang anjlok ke titik terendah sepanjang sejarah, memberikan perspektif baru tentang bagaimana aset digital terbesar di dunia ini dipandang oleh institusi keuangan tradisional.

JPMorgan: Bitcoin Undervalued Dibandingkan Emas Saat Volatilitas Rekor Terendah
JPMorgan: Bitcoin Undervalued Dibandingkan Emas Saat Volatilitas Rekor Terendah


Volatilitas Bitcoin Turun Drastis

Pada awal tahun 2025, volatilitas enam bulan bergulir (six-month rolling volatility) Bitcoin berada di kisaran hampir 60%. Namun kini, menurut laporan JPMorgan, angka tersebut telah merosot hingga sekitar 30% — rekor terendah sejak Bitcoin pertama kali muncul lebih dari satu dekade lalu. Kondisi ini menandakan bahwa harga Bitcoin semakin stabil dibandingkan periode-periode sebelumnya yang penuh gejolak.

Menariknya, rasio volatilitas antara Bitcoin dan emas kini hanya sekitar dua kali lipat. Padahal, dalam sejarahnya, Bitcoin selalu dicap sebagai aset super berisiko dengan pergerakan harga yang jauh lebih liar daripada emas. Fakta bahwa gap volatilitas semakin mengecil justru memperkuat argumen bahwa Bitcoin bisa menjadi alternatif aset lindung nilai (store of value) yang kredibel di masa depan.

Perbandingan dengan Emas

JPMorgan menggunakan pendekatan perbandingan kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan volatilitas untuk menilai apakah Bitcoin diperdagangkan sesuai dengan nilai wajarnya. Saat ini, kapitalisasi pasar emas di sektor investasi privat diperkirakan sekitar 5 triliun dolar AS. Jika disesuaikan dengan tingkat volatilitas Bitcoin yang menurun, maka menurut JPMorgan, nilai wajar Bitcoin seharusnya lebih tinggi daripada posisi saat ini.

Dalam perhitungannya, agar Bitcoin setara dengan emas secara proporsional, kapitalisasi pasarnya perlu naik sekitar 13%. Hal ini setara dengan harga Bitcoin di kisaran 126.000 dolar AS per keping. Namun kenyataannya, harga Bitcoin masih berada sekitar 110.000 dolar AS, atau undervalued sekitar 16.000 dolar AS dari estimasi nilai wajarnya.

Apa Arti Undervaluasi Ini?

Pernyataan bahwa Bitcoin undervalued membawa implikasi besar bagi investor, baik ritel maupun institusional. Dalam dunia investasi, aset yang undervalued dianggap sebagai peluang karena nilainya berpotensi naik seiring waktu untuk menyesuaikan diri dengan nilai wajar yang seharusnya.

Bagi investor yang percaya pada narasi “emas digital”, laporan ini bisa menjadi penguat keyakinan bahwa Bitcoin akan terus mendapatkan posisi penting dalam portofolio global. Apalagi dengan penurunan volatilitas, risiko relatif dari kepemilikan Bitcoin juga semakin berkurang.

Dampak Terhadap Pasar Kripto

Pasar kripto secara keseluruhan bisa terdorong positif oleh laporan ini. Jika lembaga sebesar JPMorgan mulai mengakui bahwa Bitcoin undervalued, maka kepercayaan investor institusional lainnya bisa semakin meningkat. Hal ini berpotensi membawa arus modal baru ke dalam ekosistem kripto, baik melalui pembelian langsung Bitcoin maupun instrumen turunan seperti ETF Bitcoin.

Selain itu, jika volatilitas Bitcoin terus menurun, maka adopsi sebagai alat pembayaran dan aset lindung nilai akan semakin cepat. Stabilitas harga merupakan faktor krusial agar Bitcoin bisa diterima lebih luas di sektor keuangan tradisional.

Kaitan dengan Kondisi Ekonomi Global

Analisis JPMorgan ini juga tak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi makro global. Dengan meningkatnya ketidakpastian geopolitik, inflasi yang masih menjadi ancaman di beberapa negara, serta perubahan kebijakan moneter di Amerika Serikat dan Eropa, banyak investor mencari aset lindung nilai yang aman.

Emas selama ini menjadi pilihan utama. Namun, semakin banyak kalangan yang melihat Bitcoin sebagai alternatif modern. Penurunan volatilitas memperkuat citra Bitcoin sebagai “emas digital” yang bisa diandalkan.

Respon Komunitas Kripto

Komunitas kripto global merespon positif laporan JPMorgan. Banyak analis menilai bahwa pengakuan dari lembaga keuangan besar merupakan validasi penting terhadap posisi Bitcoin di panggung keuangan dunia. Beberapa pengamat bahkan menyebut laporan ini sebagai salah satu momen penting dalam transisi Bitcoin dari aset spekulatif menjadi aset utama dalam portofolio global.

Meski demikian, sebagian kalangan tetap mengingatkan bahwa risiko masih ada. Faktor regulasi, kemungkinan larangan dari pemerintah tertentu, serta ketidakpastian adopsi teknologi blockchain masih bisa menjadi hambatan. Namun bagi para pendukung Bitcoin, laporan JPMorgan tetap menjadi angin segar yang memperkuat optimisme jangka panjang.

Prediksi ke Depan

Jika tren penurunan volatilitas berlanjut, bukan tidak mungkin Bitcoin benar-benar mencapai harga 126.000 dolar AS dalam waktu dekat. Bahkan, beberapa analis memprediksi harga bisa menembus lebih tinggi jika adopsi institusional semakin masif.

Namun, faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga The Fed, perkembangan inflasi, serta dinamika geopolitik juga akan sangat memengaruhi. Dengan kata lain, meskipun laporan JPMorgan memberi gambaran positif, investor tetap harus berhati-hati dan mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan.

Kesimpulan

Analisis JPMorgan yang menyebut Bitcoin undervalued dibandingkan emas menjadi momen penting dalam narasi perkembangan aset kripto global. Penurunan volatilitas yang signifikan, penguatan posisi Bitcoin sebagai “emas digital”, serta peluang harga menuju 126.000 dolar AS memberikan optimisme baru bagi pasar.

Bagi investor, laporan ini bisa menjadi bahan pertimbangan strategis. Apakah ini saat yang tepat untuk menambah eksposur pada Bitcoin? Atau justru lebih baik menunggu konfirmasi tren pasar? Jawabannya tentu bergantung pada profil risiko masing-masing investor.

Yang jelas, satu hal pasti: Bitcoin semakin sulit diabaikan dalam percaturan ekonomi global. Dan dengan semakin banyaknya institusi besar yang memberikan validasi, era di mana Bitcoin benar-benar sejajar dengan emas sebagai aset lindung nilai tampaknya semakin dekat.

Laporan ini ditulis untuk Navigasi.in sebagai bagian dari analisis mendalam dunia keuangan, investasi, dan perkembangan aset digital global.

Post a Comment for "JPMorgan: Bitcoin Undervalued Dibandingkan Emas Saat Volatilitas Rekor Terendah"