Kekurangan dan kelebihan kayu beringin untuk dijadikan furnitur
Kelebihan dan Kekurangan Kayu Beringin untuk Furnitur
Navigasi Info – Dalam dunia pertukangan dan pembuatan furnitur, pemilihan jenis kayu menjadi faktor krusial yang menentukan kualitas, daya tahan, dan nilai estetika dari produk akhir. Salah satu jenis kayu yang semakin mendapat perhatian dalam industri ini adalah kayu beringin.
![]() |
Kekurangan dan kelebihan kayu beringin untuk di jadikan furnitur |
Apa Itu Kayu Beringin?
Kayu beringin berasal dari pohon beringin (Ficus benjamina) yang banyak ditemukan di kawasan tropis, termasuk Indonesia. Pohon ini dikenal luas karena kemegahannya sebagai tanaman peneduh di halaman-halaman luas dan taman kota. Namun, siapa sangka bahwa batang dari pohon ini ternyata memiliki potensi besar untuk diolah menjadi furnitur berkualitas tinggi?
Kelebihan Kayu Beringin dalam Pembuatan Furnitur
Kayu beringin memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya cocok untuk digunakan dalam industri mebel. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Tekstur Halus dan Kuat
Kayu beringin memiliki serat halus yang padat, menjadikannya bahan yang tahan lama dan tidak mudah retak. Tekstur kayu yang halus memudahkan proses pengamplasan dan finishing, sehingga menghasilkan permukaan furnitur yang mulus dan elegan.
2. Warna Unik dan Alami
Salah satu daya tarik utama kayu beringin adalah warnanya yang cerah dan alami. Warna ini memberikan kesan hangat dan segar pada ruangan, sangat cocok untuk desain interior bergaya minimalis maupun rustic.
3. Ketahanan terhadap Serangga dan Cuaca
Sifat alami kayu beringin membuatnya cukup tahan terhadap serangan serangga seperti rayap. Selain itu, kayu ini tidak mudah lapuk jika diletakkan di area lembap, meskipun tetap perlu perawatan ekstra untuk menjaga ketahanannya dalam jangka panjang.
4. Aman dari Risiko Terbakar
Kelebihan lain yang jarang ditemukan pada jenis kayu lainnya adalah sifat kayu beringin yang tidak mudah terbakar. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih aman untuk rumah-rumah tinggal, terutama di daerah rawan kebakaran.
5. Mudah Dibentuk dan Dikerjakan
Kayu beringin relatif mudah dipotong, dibentuk, dan dipahat. Ini menjadikannya bahan yang ideal untuk membuat furnitur dengan desain unik, seperti ukiran tradisional atau gaya kontemporer yang memerlukan presisi tinggi.
6. Ketersediaan yang Cukup Luas
Berbeda dengan kayu jati atau sonokeling yang harganya semakin mahal karena kelangkaannya, kayu beringin masih cukup mudah ditemukan di berbagai daerah Indonesia. Ini membuat biaya produksi furnitur dari kayu ini menjadi lebih kompetitif.
Kekurangan Kayu Beringin untuk Furnitur
Meski memiliki berbagai kelebihan, penggunaan kayu beringin untuk furnitur juga memiliki sejumlah kelemahan yang tidak bisa diabaikan. Berikut adalah beberapa kekurangan yang harus diperhatikan:
1. Bobot yang Berat
Kayu beringin tergolong jenis kayu yang cukup padat dan berat. Furnitur yang terbuat dari bahan ini cenderung sulit dipindahkan, sehingga kurang cocok untuk ruangan yang sering mengalami perubahan tata letak.
2. Mudah Tergores dan Terkikis
Meski kuat, permukaan kayu beringin rentan terhadap goresan dan kikisan, terutama jika terkena benda tajam atau kasar secara terus-menerus. Ini menuntut perawatan ekstra seperti pelapisan ulang secara berkala.
3. Harga Relatif Mahal
Kayu beringin memiliki harga yang cukup tinggi dibandingkan kayu-kayu lunak seperti sengon atau pinus. Hal ini menjadikan harga akhir furnitur dari kayu beringin relatif lebih mahal, meskipun masih di bawah harga furnitur dari kayu jati.
4. Menyerap Air dengan Mudah
Struktur serat kayu beringin membuatnya mudah menyerap air, sehingga kurang cocok untuk furnitur luar ruangan jika tidak diberi lapisan pelindung tahan air. Paparan kelembapan berlebih dapat menyebabkan pembengkakan dan jamur.
5. Perubahan Warna oleh Sinar Matahari
Jika terkena sinar matahari langsung dalam jangka waktu lama, warna kayu beringin dapat memudar atau berubah, kehilangan keindahan aslinya. Oleh karena itu, penempatan furnitur harus diperhatikan dengan cermat.
6. Tidak Cocok untuk Desain Kompleks
Beberapa pengrajin mengeluhkan bahwa kayu beringin tidak cukup lentur untuk membuat furnitur dengan desain yang sangat kompleks atau berkontur rumit. Dalam kasus ini, jenis kayu lain seperti mahoni mungkin lebih cocok.
Tips Merawat Furnitur Kayu Beringin
Agar furnitur dari kayu beringin awet dan tetap menarik, berikut beberapa tips perawatan yang dapat dilakukan:
- Letakkan furnitur di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan.
- Bersihkan permukaan kayu secara rutin dengan kain lembut dan kering.
- Gunakan lapisan pelindung seperti pernis atau melamin untuk menambah ketahanan.
- Hindari menempatkan benda panas atau tajam langsung di atas permukaan kayu.
- Lakukan pelapisan ulang setiap 1–2 tahun untuk menjaga kilau dan warna alami kayu.
Kesimpulan
Kayu beringin merupakan pilihan menarik dalam dunia furnitur karena menawarkan kombinasi antara keindahan visual, kekuatan struktural, dan ketersediaan yang masih cukup luas. Namun, penggunaannya juga memerlukan pertimbangan matang terhadap kelemahan-kelemahannya, seperti berat, harga, dan kerentanannya terhadap goresan serta air.
Bagi Anda yang menginginkan furnitur berkualitas dengan tampilan alami dan eksklusif, kayu beringin bisa menjadi alternatif ideal, terutama jika dirawat dengan benar. Tidak hanya memberi nuansa elegan, furnitur dari kayu beringin juga memberikan sentuhan alami yang mempercantik setiap sudut ruangan Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mempertimbangkan bahan terbaik untuk furnitur rumah atau kantor. Terima kasih telah berkunjung ke blog Navigasi.in.
Post a Comment for "Kekurangan dan kelebihan kayu beringin untuk dijadikan furnitur"