Sejarah PUYANG BUCIT alias TUAN MUKEDUM

Navigasi Info - Sejarah PUYANG BUCIT alias TUAN MUKEDUM Daerah Pakoe Kayuagung. ( Yang membawa Kebesaran adat istiadat Lampung ).

Makam puyang bucit
Gambar makam PUYANG BUCIT alias TUAN MUKEDUM 

Sejarah merupakan sesuatu yang pernah terjadi, hanya saja kita sebagai generasi pendengar dan penerus kadang salah menafsirkan dan menangkap suatu kejadian yang sebenarnya karena kadang sumber yg menceritakan menambahi dan mengurangi sejarah itu sendiri dan akhirnya dari tutur lisan yang di sampaikan turun temurun hasilnya berbeda bahkan jadi dongeng.

Untuk itulah kami mencoba sedikit menguraikan sejarah daerah Pakoe ( paku ) Kayuagung berdasarkan data-data baik yg diambil dari data catatan saudara saudara yang di lampung maupun data dari adat kayuagung dan data data berupa tutur lisan dari penutur yang nyata maupun gaib yg mendekati atau diterima oleh alam pemikiran akal jaman ini, yg sudah terbuka akan ilmu pengetahuan dan ke mudahkan akses informasi dengan kecanggihan technologi saat ini.

Dalam sejarahnya Tiyuoh Paku atau kelurahan paku Kecamatan Kota Kayuagung adalah Daerah cukup tua juga seiring dengan daerah lainnya dalam lingkungan Morgesiwe terletak di pinggir aliran sungai komering, berbatas dengan kelurahan Mangunjaya dan Sukadana. Penduduknya juga berbagai latar belakang profesi mulai dari pengusaha, aparatur negara, pedagang, dan lain sebagainya.

selain itu banyak juga punya usaha rumahan atau home industri kerupuk kemplang yang cukup terkenal baik secara lokal maupun nasional yaitu suatu makanan khas daerah Kayuagung.

Selanjutnya Didalam penelitian kami rata rata pendiri suatu daerah atau dusun atau desa atau tiyouh atau kampung sesosok pendiri tersebut pada umumnya bermakom dan bermukim di daerah atau tempat di dirikannya perkampungan tersebut.

Untuk pendiri daerah paku sendiri adalah PUYANG SYEH BUCIT alias TUAN MUKEDUM dan sampai saat ini puyang bucit masih di keramat kan di daerah tersebut, salah satu kesaktian dan kekuatan nya adalah Menahan arus air di sungai komering yang mengalir antara daerah kelurahan Mangun jaya dan kelurahan paku ada patahan arus air sungai komering jika tidak tidak di tahan dengan ilmu yang bernama PAKU BUMI maka dusun paku akan tenggelam.

Selanjutnya Puyang Bucit alias Tuan Mukodum ini diceritakan tertulis dalam tulisan adat oleh Depati Muhammad Rawas namanya ada didalam riwayat catatan adat Kayuagung, dalam catatan tidak disebut darimana asal Tuan Mukedum alias Puyang Bucit ini, karena beliau keterbatasan informasi penulis adat pada waktu itu.

Dari hasil penelusuran kami berdiskusi dan dialog dengan saudara saudara kita lampung melalui medsos bahwa di riwayat daerah lampung ada nama Mukedom dan data dari lampung menyebutnya Tuan Mukedom berasal dari ABUNG SIWO MEGO.

adapun di telusuri silsilah dari tokoh ini yaitu PUYANG BUCIT ( tuan Mukedom ) yang jika DI IDENFIKASI anak dari Minak Gutti Selangu bin Minak Penatih Tuho bin Minak Trio Deso bin Minak Peduko Begeduh bin Minak Rio Begeduh( Ratu di Puncak), mereka dari buay Nunyai Jika melihat sejarah Kayuagung yang berasal dari Abung Siwo Mego Sungkai Bunga Mayang tempat pulangnya sesuai keterangan mestinya dia pulang ke Way Kunang (Way Rarem) berarti buay Kunang, Sebelumnya Nunyai bersaudara dengan Selagai & kunang.

Lokasi wilayah kebuayan ( nama keluarga / klan )


Sehingga di lampung utara banyak buay selagai & buay kunang yang berdampingan dengan nunyai.

Mengapa disebut Bunga Mayang, ini berasal dari Komering Marga Bunga Mayang. Mereka memilih menyusuri sungai Komering dari Matapura menuju Palembang melalui Kayu Agung. Sedangkan kalo melihat/mendengar bahasa Morge Siwe, lebih banyak mirip ke Bahasa Komering dari pada Bahasa Abung Itulah mengapa disebut Abung Bunga Mayang.

Nama kampung adat Lampung Abung Siwo Mego, BUAY KUNANG:

  1. Tanjung Kemalo
  2. Pager
  3. Aji Kagungan
  4. Negara Ratu-Natar
  5. Negara Ratu Masgar
  6. Labuhan Ratu - Tanjung Karang
  7. Muara Putih - Natar Bunga Mayang

Nama kampung adat (aneg) Lampung Abung Siwo Mego, BUAY NUNYAI: 

  1. Penagan Ratu
  2. Gedung Nyapah
  3. Pungguk Lamo
  4. Banjar Agung
  5. Kuto Bumi Ilir
  6. Bumi Agung Mergo
  7. Kuto Bumi Udik
  8. Kuto Bumi Tengah
  9. Cahayo Negeri
  10. Bumi Nabung Way Abung
  11. Bumi Nabung Way Seputih
  12. Bumi Nabung Cappang Pasik
  13. Suro Kerto
  14. Mulang Mayo
  15. Bandar Abung
  16. Kuto Alam
  17. Belambangan

Selanjutnya kembali ke Tuan Mukedum alias Puyang Bucit ini beliau adalah keturunan bangsawan dari Lampung, melalui berbagai proses beliau pindah dari Lampung, beliau adalah seorang yang mempunyai kekuatan atau kesaktian dan juga seorang pedagang cukup mumpuni dan dengan bekal harta kekayaan yg dibawanya berupa kepingan kepingan emas, beliau menjadi orang yg sangat kaya di jaman itu.

PUYANG BUCIT juga menurunkan kebuwayan di Daerah Paku Kayuagung dan memiliki pengaruh yg sangat besar di Kayuagung atau tiyuh Paku sekarang ini, saking besar berpengaruh nya beliau bisa membawa adat istiadat Lampung ke Kayuagung dengan bermupakat dengan petinggi pemerintahan pada saat itu, mulai dari juluk serta adat pernikahan mulai membaur di daerah itu yaitu Kayuagung saat ini, dan sejak itulah adat istiadat Lampung dapat berkembang di Kayuagung.

Jika kalian ingin menambahkan dapat langsung menyampaikan melalui kontak kami di bawah ini :

navigasiin
navigasiin navigasiin adalah portal Situs Berita Berbahasa Indonesia yang menyajikan berita terkini terpercaya sebagai petunjuk inspirasi anda

Posting Komentar untuk "Sejarah PUYANG BUCIT alias TUAN MUKEDUM "