Youtube

Kekurangan dan kelebihan kayu cedar untuk dimanfaatkan menjadi furnitur maupun rumah

Mengenal Tanaman Cedar (Aras): Kayu Tahan Cuaca Ekstrem, Aromatik, dan Bernilai Tinggi

Navigasiin – Tanaman cedar, atau yang juga sering disebut sebagai tanaman aras, adalah salah satu jenis pohon dari keluarga Pinaceae yang tumbuh subur di kawasan pegunungan Himalaya. Tanaman ini tidak hanya dikenal karena keindahan bentuknya dan kekokohan batangnya, namun juga karena kayu yang dihasilkannya sangat dihargai dalam industri konstruksi dan furnitur.


Kekurangan dan kelebihan kayu cedar untuk dimanfaatkan menjadi furnitur maupun rumah
Kekurangan dan kelebihan kayu cedar untuk dimanfaatkan menjadi furnitur maupun rumah

Artikel ini akan mengupas tuntas karakteristik, manfaat, serta kelebihan dan kekurangan dari kayu cedar yang legendaris ini.

Asal-Usul dan Karakteristik Pohon Cedar

Nama "cedar" berasal dari bahasa Yunani kuno kedros, yang digunakan untuk menyebut pohon dengan aroma khas dan getah yang kuat. Pohon cedar dapat tumbuh sangat tinggi, bahkan mencapai 60 meter, dengan diameter batang hampir 2 meter. Dengan ukuran sebesar itu, tidak mengherankan jika pohon cedar terlihat megah dan mendominasi lanskap tempat ia tumbuh.

Pohon cedar termasuk dalam genus Cedrus, dengan nama ilmiah Cedrus trew. Tanaman ini tumbuh alami di pegunungan tinggi, seperti di Himalaya, Lebanon, dan sebagian wilayah Mediterania. Lingkungan aslinya yang dingin dan lembab menjadikan kayu cedar sangat cocok untuk digunakan di daerah dengan iklim ekstrem, karena tahan terhadap pelapukan, jamur, dan serangga.

Kayu Cedar dan Aromanya yang Khas

Salah satu ciri khas dari kayu cedar adalah aroma alami yang dikeluarkannya. Aromanya berasal dari kandungan resin yang terdapat pada serat kayu, yang memiliki bau harum khas yang cukup kuat. Bahkan, sebelum melihat kayunya, orang bisa mengenali kayu cedar hanya dari baunya saja.

Aroma ini tidak hanya menjadi daya tarik tersendiri, tapi juga memiliki fungsi alami: resin dan aroma tersebut tidak disukai oleh rayap dan serangga lainnya, membuat kayu cedar secara alami tahan terhadap hama. Ini menjadikannya ideal untuk digunakan dalam pembuatan lemari pakaian, kotak penyimpanan, dan furnitur lainnya yang berisiko diserang rayap atau ngengat.

Keunggulan Kayu Cedar untuk Konstruksi dan Furnitur

Kayu cedar telah digunakan selama ribuan tahun sebagai bahan bangunan dan furnitur karena sejumlah keunggulan yang dimilikinya. Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari kayu cedar:

1. Mudah Dibentuk

Meski tergolong sebagai kayu keras yang awet, tekstur kayu cedar cukup lunak dan ringan, sehingga mudah dibentuk. Hal ini memudahkan para pengrajin kayu dalam memotong, memahat, dan menghaluskan kayu cedar menjadi berbagai bentuk furnitur, dari yang sederhana hingga ukiran yang rumit. Kayu ini juga tidak mudah pecah saat diolah, menjadikannya pilihan ideal bagi industri mebel dan pertukangan skala kecil hingga besar.

2. Tahan Terhadap Rayap dan Jamur

Kandungan resin dan minyak alami dalam kayu cedar menghasilkan aroma khas yang dibenci serangga seperti rayap dan ngengat. Selain itu, sifat antijamur dari resin cedar membuat kayu ini sangat cocok digunakan di lingkungan lembab. Maka dari itu, banyak yang memilih kayu cedar untuk furnitur kamar mandi, dapur, dan ruangan bawah tanah.

3. Tahan Terhadap Cuaca Ekstrem

Kayu cedar dikenal karena ketahanannya terhadap cuaca buruk, termasuk suhu sangat rendah seperti musim salju, hingga panas terik saat musim kemarau. Kandungan minyak dan serat padatnya membuat kayu ini tidak mudah menyerap air dan tidak cepat lapuk. Maka dari itu, banyak bangunan dan rumah kayu di Jepang dan Eropa menggunakan cedar sebagai material utama struktur luar ruangan.

4. Ukuran Kayu Besar Mudah Didapatkan

Karena pohonnya bisa tumbuh sangat besar, cedar dapat menghasilkan kayu log dengan ukuran besar dan panjang. Hal ini memudahkan dalam produksi massal papan, balok, dan komponen bangunan yang panjang tanpa sambungan, meningkatkan kekuatan struktural dan nilai estetikanya. Ini menjadi keuntungan besar dalam proyek-proyek konstruksi rumah, jembatan kayu, dan aula besar.

5. Corak Kayu Unik dan Estetik

Kayu cedar memiliki corak serat yang indah dan warna khas mulai dari merah kecoklatan, kuning muda hingga cokelat tua. Penampilan alaminya ini sangat disukai oleh desainer interior dan masyarakat Jepang, yang sering menggunakan cedar dalam pembangunan rumah tradisional maupun modern.

Kekurangan Kayu Cedar

Tentunya, meskipun banyak keunggulan, kayu cedar juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakannya:

1. Sulit Didapat di Indonesia

Karena pohon cedar tidak tumbuh alami di wilayah Indonesia, maka ketersediaan kayu ini sangat terbatas. Produk kayu cedar yang beredar di Indonesia umumnya merupakan hasil impor, baik dari Himalaya, Jepang, Lebanon, maupun negara Eropa. Hal ini membuat harga kayu cedar di Indonesia lebih tinggi dibandingkan jenis kayu lokal seperti jati, mahoni, atau merbau.

2. Harga Relatif Mahal

Ketersediaan yang terbatas ditambah kualitas yang tinggi menjadikan kayu cedar memiliki harga jual yang cukup mahal. Untuk kebutuhan proyek besar, biaya pembelian kayu cedar bisa menjadi beban tersendiri. Hal ini juga berpengaruh pada harga furnitur cedar yang umumnya tergolong premium.

3. Tidak Cocok untuk Beban Berat Ekstrem

Walaupun awet dan tahan cuaca, struktur kayu cedar tidak sekuat kayu seperti merbau atau ulin dalam menahan beban mekanis berat. Maka, penggunaannya pada struktur berat seperti rangka atap untuk gedung bertingkat atau tiang penyangga utama harus dipertimbangkan kembali dengan konsultasi teknik yang tepat.

Penggunaan Populer Kayu Cedar di Dunia

Kayu cedar banyak digunakan di berbagai negara, terutama di Jepang, Kanada, dan negara-negara Skandinavia. Di Jepang, cedar (dikenal sebagai sugi) digunakan untuk membangun rumah, kuil, dan tempat pemandian tradisional (onsen). Di Kanada dan Eropa, cedar digunakan untuk rumah kabin, sauna, pagar, dan bahkan lantai rumah kayu berstandar tinggi.

Kesimpulan

Tanaman cedar atau aras adalah jenis pohon luar biasa dengan nilai ekonomi dan ekologis yang tinggi. Kayu yang dihasilkannya memiliki banyak keunggulan, mulai dari ketahanan terhadap cuaca ekstrem, rayap, jamur, hingga kemudahan dalam pembentukan dan estetika serat kayunya.

Namun, keterbatasan pasokan di Indonesia serta harganya yang cukup mahal menjadi tantangan tersendiri bagi konsumen lokal. Meski begitu, untuk Anda yang menginginkan bahan bangunan atau furnitur dengan kualitas internasional, cedar adalah salah satu pilihan terbaik yang bisa Anda pertimbangkan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kalian tentang dunia pertukangan dan kehutanan.

Tag: Kayu Cedar, Kayu Aras, Tanaman Pinaceae, Kelebihan Kayu Cedar, Kekurangan Kayu Cedar, Furnitur Kayu, Kayu Tahan Cuaca, Tanaman Himalaya

navigasiin
navigasiin navigasiin adalah portal Situs Berita Berbahasa Indonesia yang menyajikan berita terkini terpercaya sebagai petunjuk inspirasi anda

Post a Comment for "Kekurangan dan kelebihan kayu cedar untuk dimanfaatkan menjadi furnitur maupun rumah"