Kelebihan dan kekurangan kayu Afrika untuk dijadikan furnitur
Kelebihan dan Kekurangan Kayu Afrika untuk Furnitur dan Bangunan
Navigasi Info – Kayu Afrika atau dikenal juga dengan nama ilmiah Maesopsis eminii merupakan salah satu jenis kayu yang semakin populer dalam industri kehutanan, bangunan, dan furnitur. Di beberapa negara, pohon ini juga dikenal dengan nama manii, musisi, atau bahkan pohon payung. Pohon ini berasal dari benua Afrika, terutama tumbuh subur di wilayah Kenya dan negara-negara tropis lainnya.
![]() |
| Kelebihan dan kekurangan kayu Afrika |
Tanaman ini memiliki kemampuan tumbuh cepat dan bisa mencapai ketinggian hingga 45 meter, menjadikannya salah satu jenis pohon potensial untuk dibudidayakan secara komersial. Selain itu, tanaman ini juga multifungsi. Di Afrika, tidak hanya kayunya yang digunakan, tetapi rantingnya dijadikan kayu bakar dan daunnya dipakai sebagai pakan ternak.
Asal Usul dan Penyebaran
Pohon Afrika merupakan jenis pohon tropis yang dibudidayakan tidak hanya di Afrika, tetapi juga di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Karena kemampuannya untuk tumbuh cepat dan adaptif terhadap berbagai jenis tanah, pohon ini mulai ditanam secara massal sebagai solusi alternatif atas kelangkaan beberapa jenis kayu keras.
Di Indonesia, pohon ini mulai dikenal dalam beberapa dekade terakhir dan semakin digemari oleh pelaku industri furnitur karena harganya yang terjangkau dan ketersediaannya yang cukup melimpah.
Kegunaan Kayu Afrika
Kayu Afrika dikenal sebagai jenis kayu yang serbaguna. Berikut adalah beberapa pemanfaatan utama kayu ini:
- Furnitur rumah tangga: meja, kursi, lemari, rak, tempat tidur, dan lainnya.
- Bahan bangunan: papan dinding, lantai, dan bahan rangka atap untuk rumah sederhana.
- Kayu bakar dan arang: bagian ranting dan batangnya sering dimanfaatkan menjadi arang karena menghasilkan panas yang stabil.
- Produk daur ulang: serbuk kayunya dapat digunakan untuk bahan pressing (MDF/particle board).
- Manfaat herbal: daunnya diklaim memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit seperti menurunkan kolesterol, tekanan darah tinggi, hingga kanker.
Kelebihan Kayu Afrika
Meski terbilang masih baru dalam industri furnitur di Indonesia, kayu Afrika menunjukkan berbagai keunggulan yang membuatnya semakin digemari. Berikut beberapa di antaranya:
1. Pertumbuhan Cepat
Salah satu kelebihan utama pohon Afrika adalah pertumbuhannya yang cepat. Dalam waktu 5–7 tahun saja, pohon ini sudah dapat dipanen. Ini sangat menguntungkan bagi pelaku usaha kehutanan dan furnitur karena tidak perlu menunggu puluhan tahun seperti halnya pohon jati.
2. Harga Terjangkau
Harga kayu Afrika tergolong murah dibandingkan jenis kayu keras lainnya. Hal ini membuatnya menjadi pilihan ideal bagi produsen furnitur dalam skala kecil maupun besar yang menginginkan bahan baku ekonomis namun tetap fungsional.
3. Mudah Dibentuk dan Dikerjakan
Tekstur kayu Afrika cukup lentur dan tidak terlalu keras, sehingga memudahkan proses pemotongan, pemakuan, maupun pengecatan. Ini menghemat waktu dan biaya produksi.
4. Tanpa Cabang di Batang Bawah
Karakteristik batang pohon Afrika yang tumbuh lurus dan bebas cabang di bagian bawah memudahkan proses pemotongan dan meningkatkan hasil kayu gelondongan yang lebih panjang dan seragam.
5. Multifungsi
Hampir seluruh bagian dari pohon Afrika dapat dimanfaatkan. Daunnya digunakan sebagai obat herbal dan pakan ternak, batangnya untuk furnitur dan bangunan, rantingnya untuk kayu bakar, dan bahkan serbuk kayunya dapat dimanfaatkan dalam industri pengolahan kayu.
6. Potensi Ekspor
Dengan pengolahan dan pengawetan yang tepat, kayu Afrika bisa menjadi produk ekspor yang kompetitif di pasar internasional. Saat ini, beberapa negara mulai memperhatikan jenis kayu ini sebagai alternatif bahan baku industri.
Kekurangan Kayu Afrika
Tentu saja, kayu Afrika juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan sebelum menggunakannya secara luas dalam industri furnitur atau konstruksi:
1. Banyak Mata Kayu
Salah satu masalah utama pada kayu Afrika adalah keberadaan mata kayu yang banyak. Mata kayu ini bisa mengurangi kekuatan struktural dan juga tampilan estetika jika tidak disortir dengan baik.
2. Bau Khas
Kayu Afrika memiliki aroma khas yang bagi sebagian orang terkesan tidak sedap. Walau bisa hilang seiring waktu atau setelah difinishing, hal ini menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan, terutama jika digunakan dalam ruangan tertutup.
3. Mengandung Getah Tinggi
Kandungan getah pada kayu Afrika cukup tinggi, sehingga memerlukan proses pengeringan yang teliti agar hasilnya maksimal. Jika tidak dikeringkan dengan benar, bisa menyebabkan pelapukan atau perubahan warna.
4. Kurang Tahan Lama Jika Tanpa Pengawetan
Meskipun secara alami kayu Afrika tidak terlalu keras, dengan teknologi pengawetan yang modern, kekurangannya ini bisa ditutupi. Namun, tanpa pengolahan tambahan, daya tahan terhadap rayap atau jamur tergolong rendah.
Harga Kayu Afrika di Pasaran
Kayu Afrika menjadi salah satu pilihan terjangkau di pasar bahan bangunan dan furnitur. Berikut kisaran harga terbarunya:
- Kayu Afrika log (M³): Rp1.000.000 – Rp1.500.000
- Arang kayu Afrika (40 kg): Rp70.000
- Serbuk kayu Afrika (20 kg): Rp3.000
Harga dapat berbeda tergantung kualitas, lokasi pembelian, dan ketersediaan di pasaran.
Manfaat Herbal dari Daun Afrika
Selain dari segi kayu, tanaman ini juga memiliki potensi di bidang kesehatan. Beberapa studi dan pengobatan tradisional mengklaim bahwa daun pohon Afrika mengandung senyawa yang dapat:
- Menurunkan kadar kolesterol
- Mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Menghambat pertumbuhan sel kanker
- Melancarkan metabolisme tubuh
Meskipun manfaat ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat di beberapa wilayah telah menggunakan daun Afrika sebagai ramuan herbal alami.
Kesimpulan
Kayu Afrika atau Maesopsis eminii adalah salah satu jenis kayu tropis yang semakin dikenal karena kemampuannya untuk tumbuh cepat, harga terjangkau, dan sifatnya yang mudah diolah. Meskipun memiliki beberapa kekurangan seperti bau khas, banyak mata kayu, dan kebutuhan pengeringan ekstra, kayu ini tetap menjadi alternatif menjanjikan dalam dunia furnitur dan konstruksi.
Dengan perkembangan teknologi pengolahan kayu modern, kelemahan kayu Afrika semakin dapat diminimalkan. Ditambah lagi dengan manfaat herbal dari daunnya, pohon Afrika benar-benar menawarkan manfaat ekonomi dan kesehatan yang komprehensif.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi kalian yang sedang mempertimbangkan penggunaan kayu Afrika dalam usaha atau kebutuhan pribadi. Terima kasih telah mengunjungi Navigasi Info.

Post a Comment for "Kelebihan dan kekurangan kayu Afrika untuk dijadikan furnitur"